OPEC+ Berencana Kerek Produksi Minyak Mulai Oktober

Ilustrasi OPEC. Foto: Wang Zhou/Xinhua.

OPEC+ Berencana Kerek Produksi Minyak Mulai Oktober

Husen Miftahudin • 7 September 2025 08:14

Moskow: OPEC+ kemungkinan akan meningkatkan produksi minyak lebih banyak mulai Oktober 2025 dibandingkan bulan-bulan terakhir karena permintaan global mungkin melambat dengan berakhirnya musim berkendara, kata sumber OPEC+ pada Sabtu.

Mengutip Investing.com, Minggu, 7 September 2025, OPEC+ telah membalikkan strategi pemangkasan produksi sejak April dan telah menaikkan kuota sekitar 2,5 juta barel per hari, sekitar 2,4 persen dari permintaan dunia, guna mendongkrak pangsa pasar dan di bawah tekanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menurunkan harga minyak.

Namun, kenaikan tersebut gagal menurunkan harga minyak secara signifikan, yang diperdagangkan mendekati USD66 per barel yang didukung oleh sanksi Barat terhadap Rusia dan Iran, yang mendorong kenaikan produksi lebih lanjut di negara-negara pesaing seperti AS.

Peningkatan produksi lainnya berarti OPEC+, yang memompa sekitar setengah dari minyak dunia, akan mulai menghentikan lapisan pemotongan kedua sekitar 1,65 juta barel per hari, lebih cepat setahun dari jadwal.

Pembicaraan difokuskan pada penghentian seluruh pemangkasan tersebut secara bertahap setiap bulan dan kelompok tersebut telah mencapai kesepakatan prinsip untuk meningkatkan produksi setidaknya 135 ribu barel per hari mulai Oktober, kata dua sumber.

Sumber OPEC+ ketiga, kenaikan Oktober bisa mendekati 200 ribu sampai 350 ribu barel per hari. Pada pertemuan terakhir mereka di Agustus, OPEC+ menaikkan produksi sebesar 547 ribu barel per hari untuk September.

OPEC+, yang mencakup Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak ditambah Rusia dan sekutu lainnya, akan mengadakan pertemuan daring pada Minggu.
 

Baca juga: Harga Minyak Anjlok Lebih dari 2%


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Harga minyak mentah Brent turun 2,2%


Adapun, harga minyak mentah Brent berjangka ditutup di level USD65,50 per barel pada Jumat, turun 2,2 persen, tertekan oleh laporan ketenagakerjaan AS yang lemah dan ekspektasi kenaikan produksi OPEC+. Angka ini masih lebih tinggi dari level terendah 2025 di dekat USD58 pada April.

Kenaikan produksi OPEC+ belum mencapai jumlah yang dijanjikan karena sebagian besar anggotanya sudah memproduksi hampir kapasitas maksimal. Akibatnya, hanya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang mampu menambah pasokan ke pasar, menurut para analis dan data menunjukkan.

OPEC masih menerapkan dua lapisan pemotongan-pemotongan 1,65 juta barel per hari oleh delapan anggota, dan pemotongan dua juta barel per hari oleh seluruh kelompok hingga akhir 2026.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)