Ilustrasi. Banjir terlihat di Jalan Raya Kopo, Kota Bandung. (MGN/Roni Halim)
Media Indonesia • 7 November 2025 20:15
Tasikmalaya: Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat siaga penuh menghadapi bencana hidrometeorologi, banjir rob, gempa bumi hingga pergerakan tanah. Kesiapsiagaan harus dilakukan, karena di sepanjang 2025 tercatat ratusan titik terjadi bencana alam.
"Bencana hidrometeorologi di wilayahnya menjadi perhatian utama dan sekarang ini kesiapsiagaan, kewaspadaan harus lebih ditingkatkan kembali. Karena, bencana ini dapat menyebabkan banjir, longsor, pohon tumbang, banjir rob, pergerakan tanah dan gempa bumi serta di sepanjang 2025 telah terjadi bencana alam tercatat lebih dari 400 titik," ujar Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, Jumat, 7 November 2025.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi. (MI)
Dia mengatakan, hujan deras yang terjadi di wilayahnya sepanjang tahun 2025 paling rawan dan tertinggi ketiga di Jawa Barat lantaran kontur tanah labil. Asep mengatakan, kesiapsiagaan menjadi momentum untuk penyamaan persepsi dan mematangkan kewaspadan antara Pemkab Tasikmalaya, TNI, Polri, BPBD, Tagana dan 351 desa siaga bencana serta relawan bisa melakukan penanganan secara terencana, terpadu dan menyeluruh.
"Hujan deras yang terjadi selama ini harus selalu mewaspadai terutama luapan sungai karena bisa menyebabkan bencana banjir, longsor, pohon tumbang, pergerakan tanah, banjir rob, stunami. Namun, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan akan terus terjadi pada November hingga Januari," jelas dia.
Menurut Asep, pemerintah daerah terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi perubahan cuaca ekstrem. Selain itu, pihaknya meminta semua pihak untuk tetap waspada, karena dampak cuaca ekstrem dapat menyebabkan kerugian bagi pemilik rumah.
"Intensitas hujan tinggi yang terjadi agar masyarakat harus selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan lantaran di daerahnya masih banyaknya bangunan berdiri di zona merah terutamanta di titik rawan longsor, banjir dan pergerakan tanah di Kecamatan Cigalontang, Cipatujah, Salopa, Sodonghilir, Puspahiang, Salawu, Gungungtanjung, Bojonggambir, Taraju, Puspahiang, Culamega, Karangnunggal, Pageurageung, Kadipaten," pungkasnya.