Mengulik Arti 8 Istilah pada Senjata Mainan Pelaku Peledakan di Jakut

Senjata yang ditemukan pada insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading. (Istimewa)

Mengulik Arti 8 Istilah pada Senjata Mainan Pelaku Peledakan di Jakut

Riza Aslam Khaeron • 8 November 2025 12:23

Jakarta: Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara (Jakut) pada Jumat, 7 November 2025, mengejutkan publik. Ledakan tersebut terjadi di lingkungan sekolah dan melukai sejumlah orang, termasuk terduga pelaku yang diduga merupakan pelajar di sekolah tersebut.

Dalam olah TKP, pihak kepolisian menemukan senjata mainan atau replika yang di permukaannya tertulis sejumlah frasa asing yang mencurigakan. Lima tulisan itu menjadi perhatian publik karena berkaitan dengan tokoh-tokoh dan istilah yang kerap muncul dalam kasus kekerasan bersenjata di luar negeri.

Menurut pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, senjata yang ditemukan bukan senjata api asli, melainkan hanya replika. Meski demikian, tulisan-tulisan yang ada di senjata tersebut menjadi bagian dari penyelidikan untuk mengungkap motif pelaku.

Polisi menyatakan seluruh temuan di lokasi masih dalam proses pendalaman dan akan diumumkan setelah investigasi lengkap.

Berikut lima istilah asing yang tertulis di senjata mainan yang ditemukan dalam kasus ledakan SMAN 72 Jakut:
 

For Agartha


Gambar: Ilustrasi bumi kosong. (William R. Bradshaw)

“For Agartha” adalah frasa yang tertulis di senjata mainan pelaku inisiden ini. Istilah ini mengacu pada legenda Agartha, sebuah kerajaan mitologis yang dipercaya tersembunyi di pusat bumi, dikelilingi jaringan gua dan terowongan raksasa.

Agartha populer dalam lingkaran teori konspirasi sebagai simbol “dunia bawah tanah yang lebih murni”, dihuni makhluk superior dan spiritual yang diyakini akan muncul kembali saat dunia di permukaan mengalami kehancuran.

Gagasan ini sangat erat kaitannya dengan teori Hollow Earth yang berkembang sejak abad ke-19, dan kemudian dihidupkan ulang oleh kalangan okultis serta kelompok ekstrem kanan.

Pada masa Perang Dunia II, sejumlah tokoh Nazi dikabarkan terobsesi dengan konsep Agartha dan Shambhala, melihatnya sebagai sumber rahasia kekuatan ras Arya.

Bahkan, beredar teori konspirasi bahwa setelah kekalahan Jerman, Hitler dan pasukannya kabur ke Antartika untuk bersembunyi di pusat bumi melalui jalur menuju Agartha.

Di dunia maya, terutama dalam komunitas ekstrem kanan internasional, “For Agartha” telah bergeser menjadi simbol yang menyatukan mitologi, kekerasan, dan penolakan terhadap tatanan dunia saat ini.

Ia muncul dalam berbagai meme, sandi forum, hingga slogan terselubung dalam manifesto kekerasan bersenjata. Simbol ini digunakan untuk mengekspresikan fantasi pelarian ke dunia baru yang diyakini “lebih bersih” dari keberagaman dan nilai-nilai demokratis. 
 

Brenton Tarrant


Foto: Brenton Tarrant. (Sky News)

Nama Brenton Tarrant tertulis jelas di senjata mainan yang ditemukan pascaledakan Jakut. Tarrant adalah pelaku penembakan massal di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019.

Dalam serangan berdarah yang disiarkan langsung melalui media sosial itu, Tarrant membunuh 51 orang dan melukai puluhan lainnya. Aksinya mengejutkan dunia dan menjadi simbol kekerasan supremasi kulit putih modern

Tarrant mengaku sebagai penganut ideologi ekstrem kanan, anti-imigran, dan anti-Muslim. Sebelum aksinya, ia menyebarkan manifesto sepanjang 74 halaman yang merinci pandangan radikal serta kebencian rasialnya.

Dalam dokumen tersebut, ia menyebut dirinya “eco-fascist” dan menyatakan bahwa kekerasan adalah solusi terhadap "invasi imigran."
 

14 Words

Selain dua nama diatas, Frasa “14 Words” juga ditemukan di senjata mainan pelaku . Istilah ini bukan sekadar slogan numerik—ia merupakan simbol utama dalam ideologi supremasi kulit putih dan telah digunakan luas oleh pelaku-pelaku teror internasional.

“14 Words” mengacu pada dua kalimat propaganda yang dirumuskan oleh David Eden Lane, teroris domestik asal Amerika Serikat sekaligus anggota pendiri kelompok ekstremis “The Order”. Slogan utamanya berbunyi:

We must secure the existence of our people and a future for white children.” (Kita harus melindungi keberlangsungan bangsa kita dan masa depan anak-anak kulit putih)

Kalimat ini biasa dilanjutkan dengan slogan kedua:

Because the beauty of the White Aryan woman must not perish from the earth.” (Karena kecantikan wanita Arya tidak boleh menghilang dari muka bumi ini)

Frasa ini secara khusus dimaksudkan sebagai seruan militan untuk “melindungi” ras kulit putih, dan sering dipasangkan dengan angka “88” (merujuk pada “Heil Hitler”) membentuk kode “14/88”., Kombinasi simbol swastika dan angka ini lazim digunakan di dinding, senjata, hingga dokumen propaganda kelompok rasis internasional.
 

Luca Traini


Foto: Luca Traini. (Stringer/EPA)

Nama Luca Traini ditemukan juga tertulis di bagian magasin senjata mainan dalam insiden ini. Traini adalah pelaku serangan penembakan bermotif rasis yang terjadi di Macerata, Italia, pada 3 Februari 2018.

Ia melakukan aksi penembakan secara acak dari dalam mobil dan menargetkan imigran kulit hitam, khususnya warga Afrika. Sedikitnya enam orang terluka akibat serangan tersebut.

Saat ditangkap, Traini membungkus tubuhnya dengan bendera Italia dan sempat melakukan salam fasis. Polisi menemukan pistol di dalam kendaraannya. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya tensi politik terkait isu imigrasi menjelang pemilu Italia waktu itu, dan banyak pihak mengecam aksi Traini sebagai bentuk teror rasis berbasis ideologi ultranasionalis.
 

Alexandre Bissonnette


Foto: Alexandre Bissonette. (Facebook via BBC)

Selain Luca Traini, nama Alexandre Bissonnette juga ditemukan tertulis pada bagian magasin senjata mainan. Ia dikenal sebagai pelaku penembakan brutal di Masjid Kota Quebec, Kanada, pada 29 Januari 2017.

Dalam serangan tersebut, Bissonnette membunuh enam jemaah dan melukai enam orang lainnya saat salat berlangsung. Aksi ini disebut sebagai salah satu serangan bermotif kebencian paling mematikan dalam sejarah Kanada.

Bissonnette divonis penjara seumur hidup dengan masa minimum 40 tahun sebelum bisa mengajukan pembebasan bersyarat. Jaksa sebelumnya menuntut 150 tahun penjara tanpa kemungkinan bebas, 

Motif utama serangan ini adalah kebencian terhadap imigran Muslim, di tengah meningkatnya kejahatan rasial di Kanada. Statistik resmi menunjukkan bahwa antara 2012–2015, kejahatan kebencian terhadap Muslim di Kanada meningkat lebih dari 250 persen.
 
Baca Juga:
15 Korban Luka-luka Akibat Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakut
 

Welcome to Hell

Frasa “Welcome to Hell” tertulis di antara bagian magasin dan tuas kokang senjata mainan. Kalimat ini secara harfiah berarti “Selamat Datang di Neraka”.


Natural Selection


Gambar: Ilustrasi pelaku penembakan Columbine di tv series Zero Hour. (IMDb)

Tulisan “Natural Selection” ditemukan juga dalam insiden ini. Frasa ini secara historis sangat lekat dengan tragedi penembakan sekolah Columbine High School di Colorado, Amerika Serikat, pada 20 April 1999.

Salah satu pelaku pembantaian tersebut, Eric Harris, mengenakan kaus bertuliskan “Natural Selection” saat ia bersama rekannya menembak mati 13 orang dan melukai 24 lainnya sebelum bunuh diri.


1189


Foto: Magasin senjata Brenton Tarrant. (X)

Angka 1189 ditemukan tertulis pada bagian grip depan senjata mainan yang digunakan dalam insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara. Angka ini memiliki keterkaitan dengan Brenton Tarrant. Tulisan “Acre 1189” ditemukan di senjata pelaku penembakan Christchurch, Brenton Tarrant.

Ia secara sengaja mencantumkan nama-nama pertempuran dan tahun yang diasosiasikan dengan konflik antara Eropa dan dunia Muslim, termasuk Vienna 1683 dan Malta 1565.Angka 1189 diyakini merujuk pada dimulainya Perang Salib Ketiga, ketika pasukan Kristen Eropa berusaha merebut kembali Yerusalem dari kekuasaan Muslim di bawah Sultan Salahuddin al-Ayyubi.

Belum ada keterangan resmi dari kepolisian soal maksud istilah-istilah dalam senjata mainan tersebut. Kasus ledakan ini masih dalam penyelidikan, termasuk terkait motif pelaku.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)