Terpukul Gejolak Global, Kinerja Pasar Saham RI Melempem 4,42%

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Terpukul Gejolak Global, Kinerja Pasar Saham RI Melempem 4,42%

M Ilham Ramadhan Avisena • 10 May 2025 13:32

Jakarta: Kinerja pasar saham Indonesia hingga akhir April 2025 masih mencatat pelemahan dalam tahun berjalan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah sebesar 4,42 persen dalam tahun berjalan, mencerminkan tekanan yang masih membayangi akibat dinamika pasar global.

"Pasar saham domestik secara month to date ditutup menguat sebesar 3,93 persen pada 30 April 2025 ke level 6.766,8 yang berarti secara year to date itu masih melemah sebesar 4,42 persen," ujar Anggota Dewan Komisioner sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi dalam konferensi pers secara daring, dikutip Sabtu, 10 Mei 2025.

Meskipun demikian, kinerja bulanan IHSG menunjukkan pemulihan. Penguatan sebesar 3,93 persen sepanjang April menjadi sinyal stabilisasi jangka pendek, yang menurut Inarno didukung oleh koordinasi lintas lembaga dan kebijakan stabilisasi dari berbagai pemangku kepentingan.

Hal itu, imbuh Inarno, didukung oleh langkah-langkah kebijakan OJK dan seluruh pemangku kepentingan, antara lain pemerintah, koordinasi seluruh lembaga atau instansi seperti dalam forum KSSK, SRO, dan juga pelaku pasar untuk meredam volatilitas di pasar saham. 

Nilai kapitalisasi pasar saham juga mencatat kenaikan 5,20 persen secara bulanan menjadi Rp11.705 triliun. Namun demikian, dalam tahun berjalan, kapitalisasi pasar masih mengalami penurunan sebesar 5,11 persen. Tekanan juga masih terlihat dari sisi investor asing yang mencatat net sales sebesar Rp20,79 triliun pada April, dan Rp50,72 triliun secara kumulatif sepanjang 2025.
 

Baca juga: 

Sepekan, IHSG Menguat ke Level 6.832,8


(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Pasar obligasi bervariasi

Indeks pasar obligasi ICBI melemah 1,61 persen month-to-date atau naik dalam tahun berjalan sebesar 3,39 persen ke level 405,99 persen. Adapun investor non resident, tercatat net sales sebesar Rp0,01 triliun secara bulanan dan Rp1,42 triliun secara tahunan.

Di industri pengelolaan investasi, OJK mencatatkan total asset under management (AUM) per April 2025 sebesar Rp821 triliun. Angkanya naik sebesar 1,01 persen month to date atau secara year to date masih terdapat penurunan sebesar 1,96 persen. 

"Dengan reksadana tercatat net subscription sebesar Rp6,24 triliun secara month to date dan secara year to date masih terdapat net redemption sebesar Rp4,88 triliun," kata Inarno.

Untuk menjaga stabilitas pasar, OJK telah mengaktifkan kebijakan buyback saham tanpa RUPS. Pada periode 20 Maret sampai dengan 30 April 2025, terdapat 32 emiten yang berencana untuk melakukan buyback tanpa RUB dengan perkiraan alokasi dana buyback sebesar Rp16,90 triliun.

Dari jumlah tersebut, terdapat 24 emiten yang telah melakukan pelaksanaan buyback dengan nilai realisasi sebesar Rp937,42 miliar atau sebesar 5,55 persen. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)