Coach Adha, praktisi keuangan Muljono, pendamping UMKM Ika NM dan Kepala Balatkop Provinsi Jawa Tengah Dwi Solo Raharjo saat membuka resmi Pelatihan Pencatatan Keuangan.
Al Abrar • 12 April 2025 10:39
Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung kehadiran aplikasi kasir online Kantong UMKM sebagai bagian dari upaya digitalisasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayahnya. Aplikasi ini dinilai mampu menjawab tantangan pencatatan keuangan manual yang masih digunakan sebagian besar UMKM.
Kepala Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) Provinsi Jawa Tengah, Dwi Silo Raharjo, mengatakan digitalisasi menjadi kebutuhan mendesak bagi UMKM agar dapat tumbuh dan terhubung dengan ekosistem keuangan formal.
“Kami menyambut baik kehadiran aplikasi kasir online Kantong UMKM. Semoga ini bisa memberikan warna baru bagi UMKM di Jawa Tengah,” ujar Dwi saat membuka kegiatan edukasi dan pelatihan digitalisasi yang diselenggarakan oleh Kantong UMKM di Semarang, Jumat, 12 April 2025.
Program pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Trans Digital Cemerlang (TDC) selaku pengembang aplikasi, PT Eastern Global Remittance (EGR) sebagai penyedia layanan pembayaran digital, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Dwi, kerja sama dengan pihak swasta menjadi penting di tengah terbatasnya anggaran pemerintah. Ia menilai, pencatatan keuangan yang rapi dan transparan akan memudahkan UMKM dalam mengakses kredit perbankan maupun menarik minat investor.
“Dengan digitalisasi, UMKM akan lebih siap masuk ke pasar yang lebih besar. Karena itu, ikuti pelatihan ini dengan baik. Ini adalah langkah penting untuk peningkatan kapasitas UMKM menjadi lebih modern,” tegasnya.
Direktur PT EGR, Novianto, juga menyambut baik peluncuran aplikasi Kantong UMKM. Ia menilai, rapinya pencatatan keuangan adalah kunci kesuksesan usaha di era modern.
“Aplikasinya sangat bagus dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku UMKM,” ujarnya.
Sementara itu, inisiator aplikasi Kantong UMKM, Adha Wahyudi, mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut dikembangkan setelah melakukan riset terhadap berbagai aplikasi Point of Sales (POS) di Indonesia. Ia menyebut aplikasi ini memiliki sepuluh keunggulan yang belum tentu dimiliki kompetitor.
“Fitur-fitur unggulan kami antara lain: gratis digunakan, pencatatan keuangan terintegrasi, kasir digital, transfer saldo real time, pembayaran digital melalui QRIS, multi user, kecepatan transaksi kurang dari satu menit, laporan keuangan otomatis harian/mingguan/bulanan, produk digital, dan nota pembelian digital,” terang Adha.
Adha menambahkan, aplikasi ini dikembangkan bersama PT TDC dengan visi membangun ekosistem UMKM yang lebih modern dan bankable. Hingga kini, pelatihan penggunaan aplikasi telah dilakukan di sejumlah daerah seperti Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Cilegon, Serang, Jakarta Barat, Bandung, dan Semarang. Dalam waktu dekat, pelatihan akan digelar di Yogyakarta.
“Seluruh Jawa akan kami datangi. Kami beri pelatihan, kami beri solusi pencatatan keuangan digital berupa aplikasi kasir online Kantong UMKM,” ujar Adha yang akrab disapa Coach Adha.