Balik Arah, IHSG Malah Terjun ke Zona Merah

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Balik Arah, IHSG Malah Terjun ke Zona Merah

Eko Nordiansyah • 24 April 2025 16:26

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini malah melempem dengan terjun ke zona hijau. Pergerakan IHSG sejak pagi sudah terpantau menguat, namun malah berbalik arah ke level 6.613,4.

Berdasarkan data RTI, IHSG Kamis, 24 April 2025 sore ditutup melemah 20,8 poin atau setara 0,32 persen ke posisi 6.613. IHSG sebelumnya sempat dibuka ke level 6.671. Sementara itu, IHSG juga berada di level terendah 6.585 dan tertinggi di posisi 6.697.

Adapun total volume saham yang telah diperdagangkan adalah 20,393 miliar senilai Rp13,269 triliun. Sore ini, tercatat sebanyak 327 saham bergerak menguat.

Sementara itu, sebanyak 274 saham melemah dan 203 saham lainnya stagnan. Sedangkan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11,485 triliun dengan frekuensi sebanyak 1.151.258 kali.
 

Baca juga: 

IHSG Melejit 0,63% Meski Baru Dibuka, Siap Tebar Cuan Melimpah Nih!



(Ilustrasi IHSG. Foto: Dok MI)

IHSG sudah diprediksi sideways

Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin, Selasa, 22 April 2025, IHSG ditutup naik 1,43 persen, disertai dengan net buy asing sebesar Rp176 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, ANTM, BMRI, PANI dan BRIS.

Sementara itu, indeks-indeks Wall Street meningkat pada Selasa, 22 April 2025, setelah empat hari berturut-turut mengalami penurunan signifikan. Kenaikan tersebut disebabkan oleh harapan ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok dapat mereda dalam waktu dekat, yang menggerakkan pasar saham rebound.

Di sisi lain, bursa saham Asia-Pasifik beragam pada Selasa, 22 April 2025, di tengah pelemahan pada Wall Street setelah Presiden AS Donald Trump kembali melancarkan tekanan terhadap Ketua The Fed Jerome Powell.

"IHSG hari ini potensi bergerak sideways menunggu keputusan BI Rate hari ini. Diperkirakan support IHSG: 6.450-6.470 dan resist IHSG: 6.550-6.600," kata Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman dalam risetnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)