Politikus PDIP Guntur Romli. Medcom.id/Arga Sumantri
Rahmatul Fajri • 9 March 2025 15:27
Jakarta: Juru bicara PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli menilai ide Presiden ke-7 RI Joko Widodo tentang partai super Tbk adalah kritik pada otoritarianisme Dewan Pembina PSI. Guntur menilai meski Kaesang Pangarep menjabat sebagai Ketua Umum PSI, namun menurut AD/ART PSI, kewenangan ketua umum berada di bawah Dewan Pembina.
Dia menjelaskan dalam AD/ART PSI Pasal 14 (Struktur Partai) Ayat (1) disebutkan, Dewan Pembina sebagai Pemegang Otoritas Tertinggi Partai. Dewan Pembina PSI dipimpin Jeffrie Geovanie dan sekretarisnya Raja Juli Antoni.
"Artinya dua orang inilah, Jeffrie dan Raja Juli pemegang kekuasaan mutlak di PSI. Dan Jeffrie Geovanie adalah pemilik sesungguhnya PSI. Bukan Kaesang Pangarep, anak Jokowi, meskipun menjabat sebagai Ketua Umum PSI," kata Guntur melalui keterangannya, Minggu, 9 Maret 2025.
Guntur mengatakan dalam Pasal 16 tentang Dewan Pembina disebutkan Dewan Pembina memiliki kewenangan yang absolut dan tak terbatas. Sehingga, kata dia, jabatan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI tidak punya arti apa-apa karena di bawah bayang-bayang dan kendali Dewan Pembina.
"Sewaktu-waktu jabatan ketua umum PSI bisa diganti oleh Dewan Pembina PSI seperti dalam Pasal 13 Wewenang Dewan Pembina Ayat (3) Mengesahkan dan Memberhentikan Dewan Pimpinan Pusat," kata Guntur.
Guntur menyimpulkan ide Jokowi soal Super Tbk sebenarnya adalah kritik yang keras terhadap struktur kepemimpinan dan kepemilikan yang ada di PSI. PSI dinilai hanya dikuasai dan dimiliki Dewan Pembina, tidak dipimpin ketua umum. Selain itu, usulan Jokowi soal partai Super Tbk adalah upaya untuk melindungi dan mendukung anaknya Kaesang Pangarep yang menjabat Ketua Umum PSI, tapi masih dalam bayang-bayang dan kendali Dewan Pembina PSI.
"Ibaratnya PSI sekarang adalah perseroan terbatas (PT) yang dikuasai dan dimiliki oleh Dewan Pembina, kalau mau menjadi Super Tbk siapa investor yang akan memiliki saham mayoritas di PSI nanti? Apakah Jokowi dan Kaesang? Inilah cara pandang perusahaan yang dipakai untuk melihat partai," kata dia.
Baca Juga:
Jokowi Ngaku Bahas Pembentukan Partai Super Tbk dengan Relawan |