Dubes Santo menekankan peran pencak silat dalam mempererat persahabatan dan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kamboja. (Kemenlu RI)
Willy Haryono • 28 September 2025 12:44
Phnom Penh: Untuk memperkuat dunia pencak silat Kamboja, Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI menunjuk pelatih senior Indonesia, Lutfan Budi Santosa, untuk melatih atlet Kamboja selama tiga bulan ke depan.
Acara serah terima pelatih digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh dan dipimpin oleh Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto. Dari pihak Kamboja hadir Sekretaris Jenderal Federasi Pencak Silat Kamboja, Ou Dara.
Pelatih Lutfan sebelumnya menjadi tokoh penting dalam membawa pencak silat ke Kamboja pada 2023, ketika ia memimpin persiapan tim Kamboja untuk pertama kalinya berlaga di SEA Games ke-32. Hasilnya luar biasa, Kamboja berhasil meraih medali emas pertama di cabang olahraga pencak silat.
Dalam sambutannya, Dubes Santo menekankan peran pencak silat dalam mempererat persahabatan dan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kamboja.
“Acara hari ini menunjukkan komitmen kita untuk menerjemahkan ikatan sejarah menjadi saling pengertian yang lebih erat, saling menghormati, dan kerja sama konkret,” ujarnya, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Jumat, 26 September 2025.
Sekretaris Jenderal Ou Dara mengapresiasi dukungan Indonesia, menyebutnya sebagai “tindakan persahabatan”. Ia meyakini pencak silat dapat berkembang di Kamboja, terutama karena beberapa gerakannya mirip dengan Kun Bokator, seni bela diri tradisional khas Kamboja.
Kehadiran Pelatih Lutfan menjadi momentum penting menjelang berbagai kompetisi internasional yang akan diikuti Kamboja, termasuk Asian Youth Games ke-3 di Bahrain pada Oktober 2025 dan SEA Games ke-33 di Thailand pada Desember 2025. Lebih dari 90 atlet akan bersaing memperebutkan posisi dalam tim nasional Kamboja.
Pencak silat, seni bela diri tradisional asal Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2019, menjadi sarana memperkuat kerja sama olahraga sekaligus mempererat hubungan masyarakat kedua negara. Menteri Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kamboja, Y.M. Hangchuon Naron, menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam pertemuannya dengan Dubes Santo.
Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, didirikan pada 1980 dan saat ini dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto, aktif mempromosikan pencak silat di seluruh dunia. Dukungan terhadap pengembangan pencak silat Kamboja juga dibahas dalam pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden Senat Kamboja, Y.M. Samdech Techo Hun Sen, di Jakarta pada 5 Mei 2025.
Baca juga: Kamboja Tangkap Ribuan Pelaku Online Scam, Termasuk 339 WNI