Jepang Siap Perkuat Militer Jelang Kunjungan Trump ke Tokyo

Tokyo: Pemerintah Jepang berencana menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kemampuan pertahanan saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkunjung ke Tokyo pekan depan. Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi menegaskan langkah ini merupakan respons terhadap perubahan dinamika keamanan di kawasan Asia Timur.

Jepang menargetkan peningkatan anggaran pertahanan hingga 2 persen dari PDB pada 2027, naik dari level sebelumnya. Fokus kebijakan diarahkan pada pengembangan kemampuan serangan balik atau counterstrike dengan misil jarak jauh.

Selain itu, pemerintah juga meninjau ulang program lima tahun (2022–2027) untuk memastikan strategi pertahanan tetap relevan terhadap bentuk perang modern, termasuk serangan drone massal dan ancaman siber.

Kunjungan Presiden Trump ke Tokyo dijadwalkan berlangsung pada 27–29 Oktober 2025, dengan agenda utama pertemuan bersama Perdana Menteri Takaichi. Pertemuan tersebut akan membahas penguatan aliansi AS–Jepang dan hubungan personal antara kedua pemimpin.

Pemerintah AS diperkirakan akan mendorong Jepang menaikkan belanja pertahanan hingga 5 persen dari PDB, sesuai standar NATO, serta menambah pembelian senjata dari Amerika dan mendukung biaya penempatan 50.000 tentara AS di Jepang.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 23 Oktober 2025, Motegi menegaskan bahwa kebijakan pertahanan Jepang harus berlandaskan keputusan mandiri, bukan sekadar angka anggaran.

Ia juga menyoroti pentingnya memperkuat kerja sama dengan Korea Selatan, Australia, dan Filipina, sekaligus menjaga hubungan stabil dengan China di tengah meningkatnya tensi kawasan.

Sebagai Menteri Luar Negeri, Motegi memiliki pengalaman panjang dalam diplomasi antara Jepang dan Amerika Serikat, termasuk saat masa jabatan pertama Trump pada 2019–2021, ketika ia terlibat langsung dalam negosiasi kesepakatan tarif bilateral.

(Muhammad Adyatma Damardjati)