Tangkapan layar video viral di media social. Instagram/ @infomalang. 
                                                
                    Daviq Umar Al Faruq • 28 October 2025 19:24 
                
                
                    
                        Malang: Sebuah rumah kontrakan di Desa Rogonoto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, digerebek warga pada Senin malam, 27 Oktober 2025. Penggerebekan itu dilakukan karena rumah tersebut diduga menjadi tempat praktik prostitusi.
Aksi warga ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @infomalang. Dalam unggahan itu disebut warga bersama perangkat RT dan aparat setempat mendatangi lokasi setelah berbagai teguran sebelumnya tidak dihiraukan oleh penghuni rumah.
Kapolsek Singosari, Kompol Try Widyanto Fauzal, mengatakan delapan orang diamankan dalam penggerebekan terdiri dari empat laki-laki dan empat perempuan, tiga di antaranya masih berusia di bawah 18 tahun.
"Ada delapan orang, empat perempuan dan empat laki-laki. Dari delapan itu, tiga perempuan masih di bawah umur, sementara yang lainnya dewasa semua," kata Try Widyanto saat dikonfirmasi, Selasa, 28 Oktober 2025.
Baca Juga :
Peristiwa ini berawal dari laporan seorang warga yang kehilangan anaknya selama beberapa hari. Setelah mendapat informasi bahwa sang anak berada di wilayah Singosari, orang tua tersebut bersama perangkat RT mendatangi lokasi dan menemukan sejumlah orang di dalam rumah kontrakan itu.
 
"Awalnya ada laporan dari warga. Orang tua korban datang ke lokasi bersama Pak RT dan warga sekitar. Karena melihat banyak orang di dalam rumah itu, warga melapor ke Polsek. Kami langsung datang dan mengamankan semuanya," jelas Try.
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga kuat rumah kontrakan tersebut digunakan untuk praktik prostitusi, bahkan melibatkan anak di bawah umur. Namun, dugaan itu masih terus didalami untuk mengumpulkan alat bukti dan memastikan peran masing-masing pihak.
“Sementara memang ada dugaan praktik prostitusi di sana, tapi kami masih dalami untuk mencari alat buktinya. Pemilik rumah juga sudah kami panggil, namun belum hadir untuk dimintai keterangan,” ungkap Try.
Selain indikasi prostitusi, petugas juga menemukan tanda-tanda adanya konsumsi minuman keras di lokasi. Karena situasi sempat tidak kondusif akibat kerumunan warga, polisi baru akan melakukan penggeledahan menyeluruh pada hari berikutnya.
“Tadi malam situasi cukup ramai, jadi rumah sudah kami amankan dan dikunci. Hari ini rencananya akan kami geledah untuk memastikan barang bukti lain yang mungkin ada," beber Try.
Hingga kini, delapan orang yang diamankan masih menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Singosari. Polisi juga menelusuri kemungkinan adanya pihak yang berperan sebagai pengendali atau mucikari dalam dugaan kasus tersebut.
“Kami masih dalami satu per satu peran masing-masing. Kalau memang ada yang mengendalikan, tentu akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku,” ujar Try.