Ilustrasi SPBU bp. Foto: BP.
Ade Hapsari Lestarini • 1 November 2025 08:14
Jakarta: Perusahaan migas pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bp menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BP 92 mulai 1 November 2025, dari yang semula Rp12.890 per liter menjadi Rp12.680 per liter.
Melansir Antara, Sabtu, 1 November 2025, sebagaimana dikutip dalam laman resminya, ketersediaan BP 92 kembali pulih setelah mengalami kelangkaan stok sejak Agustus. Pemulihan stok tersebut disebabkan oleh berhasilnya negosiasi antara badan usaha pengelola bp dengan Pertamina Patra Niaga.
Untuk jenis BP Ultimate terjadi penurunan sebesar Rp160 per liter yakni dari Rp13.420 per liter menjadi Rp13.260 per liter. Untuk BBM jenis BP Ultimate masih terpantau mengalami keterbatasan stok.
Lebih lanjut, untuk BBM BP jenis BP Ultimate Diesel, terjadi peningkatan sebesar Rp140 per liter, yakni dari Rp14.270 per liter pada Oktober 2025, menjadi Rp14.410 per liter mulai November 2025.
Berikut harga BBM BP yang berlaku efektif 1 November 2025 untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur:
- BP Ultimate: Rp13.260 per liter.
- BP 92: Rp12.680 per liter.
- BP Ultimate Diesel: Rp14.410 per liter.

Ilustrasi SPBU bp. Foto: BP.
Baca Juga :
Harga dexlite Pertamina naik
Tak hanya bp yang mengalami perubahan harga BBM. PT
Pertamina (Persero) mengumumkan pembaruan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk beberapa wilayah tertentu yang berlaku mulai 1 November 2025.
Seperti di Jabodetabek, tercatat harga Pertamina Dex Series di wilayah tersebut mengalami perubahan. Harga BBM jenis Dexlite (CN 51) mengalami peningkatan menjadi Rp13.900 per liter dari Rp13.700 per liter.
Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp14.200 per liter, naik dari yang sebelumnya Rp14.000 per liter. Sementara itu, harga BBM jenis Pertamax (RON 92) terpantau stabil di angka Rp12.200 per liter, begitu pula Pertamax Green (RON 95) yang stabil di angka Rp13.000 per liter.
Pertamax Turbo (RON 98) juga masih stabil di angka Rp13.100 per liter sejak September 2025. Sedangkan, sejumlah BBM penugasan dan subsidi tidak mengalami perubahan harga, yaitu Pertalite Rp10 ribu per liter dan Biosolar Rp6.800 per liter.