Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Ahmad Mustaqim • 16 December 2024 18:58
Yogyakarta: Indonesia mengalami kendala swasembada pangan selama puluhan tahun. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia seakan melupakan urusan pangan hampir 28 tahun selama reformasi.
"Dua tahun pertama reformasi, Pak (Presiden) Habibi sukses tapi laporannya ditolak pada waktu itu sehingga tidak meneruskan. Lanjut ke Gus Dur, Ibu Megawati konsolidasi demokrasi masih ribut. Agak landai di zaman Pak SBY, tapi 10 tahun masih proses demokrasi," ujar Zulkifli saat meninjau uji coba Program Makan Bergizi Gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Senin, 16 Desember 2024.
Ia mengatakan pembangunan infrastruktur jadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo selama menjabat. Di sisi lain, ia sempat menyinggung masa kepemimpinan Presiden Soeharto dalam pembangunan irigasi, pesawahan, hingga urusan logistik lain.
"Alhamdulillah Presiden Prabowo dimana-mana mencanangkan kita harus swasembada pangan, yang semula 2028 maju 2027," ujarnya.
Swasembada pangan tersebut akan diusahakan untuk menjadikan Indonesia tak tergantung negara lain. Target swasembada pangan itu, menurut Zulkifli, akan berdampak pada keterpenuhan gizi sesuai program makan bergizi gratis yang Presiden Prabowo Subianto canangkan.
"Kita ingin anak-anak sehat, cerdas dan kuat badannya sehingga kita ingin setara menjadi negara maju. Apalagi sebentar lagi 100 tahun kita merdeka. Oleh karena itu, makanan penting untuk anak-anak," ujar politikus PAN ini.
Zulkifli mengatakan pemerintah mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) 2025 sebesar Rp71 triliun untuk realisasi program makan bergizi gratis. Dari nominal itu dianggaran per porsinya senilai Rp10 ribu.
"Tentu ini belum cukup sesuai apa yang kita harapkan. Kalau semuanya, diperkirakan empat ratusan triliun tapi APBN kita baru mampu Rp71 Triliun," ucapnya.