Google. Foto: Unsplash.
New York: Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) (DOJ) sedang mempertimbangkan opsi yang mencakup pembubaran Google Alphabet.
DIkutip dari Channel News Asia, Rabu, 14 Agustus 2024, hal ini dilakukan seminggu setelah hakim memutuskan raksasa teknologi itu memonopoli pasar pencarian online secara ilegal.
Putusan tersebut, yang disampaikan minggu lalu, menyatakan Google melanggar undang-undang antimonopoli, menghabiskan miliaran dolar untuk menciptakan monopoli ilegal dan menjadi mesin pencari default dunia.
Keputusan tersebut dipandang sebagai kemenangan besar pertama bagi otoritas federal dalam menghadapi dominasi pasar perusahaan teknologi besar.
Membuka opsi lain
Opsi DOJ lainnya termasuk memaksa Google untuk berbagi data dengan pesaing dan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah Google memperoleh keuntungan yang tidak adil dalam produk AI.
"Divestasi sistem operasi Android adalah salah satu solusi yang paling sering dibahas oleh pengacara departemen kehakiman," kata laporan itu.
Para pejabat juga mempertimbangkan untuk mencoba memaksakan kemungkinan penjualan AdWords, program iklan pencarian Google, dan kemungkinan divestasi browser web Chrome-nya, menurut laporan tersebut.
Regulator antimonopoli federal telah menggugat Meta Platforms, Amazon.com, dan Apple dalam empat tahun terakhir, mengklaim perusahaan-perusahaan tersebut secara ilegal mempertahankan monopoli.
Microsoft telah menyelesaikan masalah dengan DOJ pada 2004 atas klaim bahwa mereka memaksakan browser Web Internet Explorer pada pengguna Windows. Alphabet dan DOJ tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.