Annisa Ayu Artanti • 7 November 2024 09:17
Tokyo: Dolar melayang dari level tertinggi empat bulan pada Kamis karena pasar terus mencerna kemenangan Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilihan presiden AS.
Di samping itu, investor juga mengamati beberapa keputusan bank sentral. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari ini, dan fokus pasar akan tertuju pada petunjuk bank sentral AS dapat melewatkan pemangkasan pada Desember.
Melansir Channel News Asia, Kamis, 7 November 2024, laporan pekerjaan Oktober minggu lalu dirilis lebih lemah dari yang diperkirakan. Hal itu menimbulkan pertanyaan mengenai tingkat pelemahan di pasar tenaga kerja.
Keputusan The Fed beriringan dengan hasil pemilihan presiden AS. Kemenangan Trump memicu pertanyaan tentang apakah bank sentral akan melanjutkan penurunan suku bunga dengan laju yang lebih lambat dan lebih rendah.
"Meskipun kembalinya mantan presiden ke Gedung Putih mendapat reaksi positif, ada perasaan campur aduk ketika Anda menggali lebih dalam tentang pergerakannya,” kata analis pasar senior Matt Simpson di City Index.
Ilustrasi dolar AS. Foto: MI
Ekuitas AS yang berada di rekor tertinggi dan yen yang lebih lemah tampaknya menjadi dukungan untuk Trump. Tetapi dolar yang lebih kuat dan imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi mengindikasikan pasar memperkirakan Fed yang tidak terlalu dovish di masa mendatang, katanya.
Kebijakan Trump dalam membatasi imigrasi ilegal, memberlakukan tarif baru, menurunkan pajak, dan deregulasi dapat mendorong pertumbuhan dan inflasi serta membatasi kemampuan Fed untuk menurunkan suku bunga.
Kemenangan penuh oleh Partai Republik akan memungkinkan partai tersebut untuk membuat perubahan legislatif yang lebih besar dan pada gilirannya kemungkinan akan memicu pergerakan mata uang yang lebih besar, meskipun kontrol Dewan Perwakilan Rakyat masih dipertanyakan.
Setelah pemilu, pasar sekarang melihat sekitar 70 persen kemungkinan The Fed juga akan memangkas suku bunga bulan depan, turun dari 77 persen pada hari Selasa, menurut Fed Watch Tool CME Group.
Obligasi AS turun tajam pada hari Rabu, mendorong imbal hasil ke level tertinggi beberapa bulan.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun tipis 0,05 persen menjadi 105,06 setelah melonjak ke level tertinggi sejak 3 Juli di 105,44 pada sesi sebelumnya.