Ilustrasi. Medcom.id
Solo: Palang Merah Indonesia (PMI) Solo menyebut permintaan trombosit naik dua kali lipat menyusul naiknya angka kasus demam berdarah dengue (DBD) beberapa waktu terakhir. Diketahui dua pasien meninggal akibat DBD di Kota Solo Bulan Maret 2024 ini.
"Pekan ini permintaan banyak karena kasus DBD naim. Per hari hampir 100 kantong untuk trombosit saja. Sebelumnya 40an kantong permintaan trombosit per hari," kata CEO PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto, di Solo, Kamis, 28 Maret 2024.
Terkait hal itu, pihaknya setiap hari mengajak para warga untuk berdonor dan segera diproses pengambilan trombosit. Pasalnya trombosit tidak bisa disimpan terlalu banyak mengingat usia trombosit tidak lebih dari dua hari.
"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat meski puasa untuk tetap mendonor, bisa sore hari setelah buka puasa agar datang ke PMI sehingga kami bisa langsung proses," jelasnya.
Sementara angka kasus DBD di Kota Solo naik. Saat ini total kasus sebanyak 45 dan dua di antaranya meninggal dunia.
Plt Kepala Dinkes Solo, Setyowati, menambahkan jumlah kasus DBD awal trimester 2024 sebanyak 45 kasus.
"Jumlah total yang meninggal ada dua. Yang terakhir meninggal ini usianya 7 tahun. Pasien ini sempat masuk ke rumah sakit pada hari Sabtu pekan lalu dan meninggal Selasa lalu. Jadi dibawa ke rumah sakit kondisinya sudah lemas. Sudah agak terlambat, mungkin panas beberapa hari terus diobati sendiri," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi penambahan kasus meninggal dunia, ia meminta masyarakat untuk tanggap terhadap gejala pasien.
"Kalau ada demam, gejala lemas segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan supaya tidak terlambat. Mudah-mudahan dengan edukasi dan peran serta masyarakat kasus demam berdarah tidak naik tajam, kami ingin ada penurunan dari kasus-kasus tambahan saat ini," ujarrnya.