Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Tri Subarkah • 8 September 2024 21:56
Jakarta: Narasi digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 hanya satu putaran dari para bakal pasangan calon gubernur-wakil gubernur dinilai menyesatkan. Narasi tersebut tak menjadi soalan jika sebatas digulirkan sebagai bentuk optimisme. Namun, ketika didasarkan dengan alasan menghemat anggaran, akan menimbulkan persoalan tersendiri.
Direktur Democracy And Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati mengatakan, Pilkada Jakarta 2024 harus berjalan secara alamiah. Ia berharap tidak ada operasi rahasia di balik narasi satu putaran. Sebab, narasi tersebut dinilai menyesatkan masyarakat.
"Satu putaran ataupun dua putaran di DKI Jakarta keduanya harus berjalan alamiah, tidak by design dan settingan, apalagi dengan menyampaikan narasi yang bisa menyesatkan masyarakat," katanya kepada Media Indonesia, Minggu, 8 September 2024.
Baca juga: Pendukung Anies Disebut Akan Boikot Pilkada 2024 dengan Coblos Semua Paslon |