Dr. Niluh Archi S. R., SpM. Doc. JEC Eye Hospitals and Clinics
31 July 2024 11:38
Jakarta: Zaman yang serba digitalisasi sekarang ini tidak bisa dipungkiri mata tak lepas dari menatap layar. Terlebih hal itu dialami anak-anak, yang selalu berkaitan dengan gadget saat bermain game, menonton YouTube, hingga mencari bahan buat pelajaran di sekolah.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua, jika anak menatap layar terlalu lama bisa menyebabkan kesehatan mata terganggu. Dokter spesialis mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics Dr. Niluh Archi S. R., SpM, mengatakan bahwa terlalu lama menatap layar bisa menyebabkan mata kering pada anak.
Dokter yang akrab disapa dr. Manda ini pun menjelaskan bahwa frekuensi dan kelengkapan berkedip berkurang saat mata fokus menatap layar.
"Menatap layar terlalu lama dapat meningkatkan kekeringan pada permukaan mata, sehingga seiring waktu berpotensi memulai siklus mata kering," ucap dr. Manda dalam konferensi pers Peringatan Bulan Kesadaran Mata Kering 2024 yang digelar oleh JEC Eye Hospitals and Clinics secara daring.
Gejala-gejala yang dialami si kecil jika menderita mata kering di antaranya terasa mengganjal pada mata, mata sering merah, berair, dan terasa kering, serta terasa berpasir. Selain itu muncul kotoran pada mata, terasa lengket dan sering muncul keinginan untuk mengucek mata.
Dr. Manda juga menjelaskan bahwa tak ada perbedaan mata kering dari berbagai usia. Kendati demikian, proses anamnesis pada pasien anak lebih sulit ketimbang pasien dewasa.
"Di sini kepekaan orang tua sangatlah krusial. Orang tua harus tanggap dan kritis jika mendapati anak mulai menunjukkan gejala-gejala mata kering, termasuk segera memeriksakan ke dokter mata," lanjutnya.
Untuk itu, dr. Manda menyarankan para orang tua tegas memberlakukan batasan waktu layar pada anak. Selain itu memastikan anak disiplin mengikuti batasan yang ditetapkan agar terhindar dari risiko mata kering.
Diketahui, rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar orang tua melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai. Orang tua juga membatasi waktu anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam dengan beberapa catatan.
Anak usia satu sampai dua tahun menurut IDAI sebaiknya hanya boleh menatap layar gawai saat berkomunikasi melalui panggilan video. IDAI merekomendasikan penerapan batasan waktu layar maksimal satu jam per hari bagi anak usia tiga sampai enam tahun, maksimal 90 menit per hari untuk anak usia enam sampai 12 tahun, dan tidak lebih dari dua jam per hari bagi anak usia 12 sampai 18 tahun.