Ilustrasi. Foto: Unplash
Annisa Ayu Artanti • 27 April 2024 10:15
Jakarta: Harga minyak dunia ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat. Kenaikan ini menghentikan penurunan beruntun selama dua minggu.
Harga minyak juga mengabaikan penguatan dolar menyusul data inflasi yang sesuai harapan pada saat ketegangan geopolitik masih berlanjut.
Melansir Investing.com, Sabtu, 27 April 2024, pada pukul 14:30 ET (19:30 GMT), minyak berjangka Brent naik 0,3 persen menjadi USD89,85 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 0,4 persen menjadi USD89,38 per barel.
Inflasi PCE naik sesuai dengan ekspektasi
Dolar melonjak karena inflasi AS naik 0,3 persen bulan lalu, membawa angka 12 bulan hingga Maret menjadi 2,7 persen, dibandingkan dengan estimasi ekonom untuk kenaikan 2,6 persen.
Indeks harga PCE adalah salah satu ukuran inflasi yang dilacak oleh bank sentral AS untuk target dua persen.
Tanda-tanda inflasi telah mengakibatkan investor mengurangi ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga dalam waktu dekat, bahkan setelah data produk domestik bruto AS yang lebih lemah dari perkiraan yang dirilis pada awal pekan ini.
Jumlah rig Baker Hughes turun paling banyak sejak November
Jumlah
rig minyak yang beroperasi di AS turun menjadi 506 dari 511, menurut data Jumat dari perusahaan jasa energi Baker Hughes, menandai penurunan mingguan terbesar sejak November.
Penurunan jumlah
rig terjadi bahkan ketika data minggu ini menunjukkan produksi AS tetap stabil di dekat rekor tertinggi.
Produksi minyak mentah AS pada hiingga 19 April adalah 13,1 juta barel per hari, tidak berubah dari minggu sebelumnya.
Risiko Timur Tengah tetap ada
Harga minyak naik dalam beberapa sesi terakhir karena data menunjukkan persediaan AS secara keseluruhan menyusut lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu, mengindikasikan beberapa keketatan di pasar minyak global.
Kekhawatiran atas gangguan terhadap pasokan Timur Tengah juga tetap ada karena Israel meningkatkan serangannya terhadap Gaza. Sementara perang dengan Iran tidak terjadi, konflik Israel-Hamas hanya menunjukkan sedikit tanda-tanda akan berhenti.
AS juga akan memobilisasi lebih banyak bantuan militer untuk Israel setelah Presiden Joe Biden menyetujui sebuah rancangan undang-undang pada awal minggu ini.
Hal ini membuat beberapa elemen premi risiko tetap berlaku untuk harga minyak, membantu mereka mengatasi kekhawatiran akan permintaan yang lebih lemah dan melemahnya pertumbuhan global.
Namun, harga minyak diperdagangkan jauh di bawah level tertinggi lima bulan yang dicapai pada awal April, karena kurangnya eskalasi langsung dalam konflik Iran-Israel membuat para pedagang memperhitungkan premi risiko dari minyak mentah.