Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap di 2 Universitas AS

Aksi protes pro-Palestina terjadi di sejumlah kampus AS sepanjang April hingga Mei 2024. (EPA-EFE)

Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap di 2 Universitas AS

Willy Haryono • 5 May 2024 17:34

Charlottesvile: Aksi protes pro-Palestina terus berlanjut di perguruan tinggi dan universitas di seluruh Amerika Serikat (AS) atas perang Israel di Jalur Gaza, dan penangkapan dilaporkan terjadi di dua kampus pada Sabtu kemarin.

Setidaknya 25 pengunjuk rasa ditangkap di Universitas Virginia di Charlottesville karena masuk tanpa izin menyusul intervensi polisi untuk membubarkan perkemahan pro-Palestina di kampus.

“Protes pro-Palestina di lapangan (universitas) berakhir pada hari Sabtu setelah pihak universitas, polisi lokal dan negara bagian membersihkan area tersebut menyusul pelanggaran berulang kali terhadap beberapa kebijakan universitas, termasuk penggunaan tenda dan pengeras suara," ucap pihak universitas.

"Tindakan kekerasan yang terjadi selanjutnya serta kegagalan untuk mengikuti arahan penegakan hukum menyebabkan deklarasi pertemuan yang melanggar hukum,” lanjutnya, mengutip dari laman Anadolu Agency pada Minggu, 5 Mei 2024.

"Sebelum perselisihan dengan penegak hukum pada hari Sabtu, yang mengakibatkan 25 penangkapan pada Sabtu malam, demonstrasi yang dimulai pada hari Selasa lalu berlangsung damai dan mematuhi kebijakan universitas," ungkap Universitas Virginia.

Secara terpisah, sebanyak 50 orang ditangkap di Institut Seni Chicago.

"Hari ini, sekelompok individu, termasuk beberapa siswa SAIC (Sekolah Institut Seni Chicago), memulai protes di Taman Utara museum, dan seiring berjalannya protes, para pengunjuk rasa mengepung dan mendorong petugas keamanan serta mencuri kunci museum mereka, memblokir pintu keluar darurat, dan membarikade gerbang. Protes juga mulai meningkat di Michigan Avenue di luar museum," sebut pihak institut.

SAIC menawarkan para demonstran lokasi alternatif untuk melanjutkan aksi protes mereka di kampus, namun mereka menolaknya, menurut pernyataan itu.

"Selama beberapa putaran perundingan, mahasiswa pengunjuk rasa SAIC dijanjikan amnesti dari sanksi akademik dan tuduhan pelanggaran jika mereka setuju untuk pindah. Sekolah juga setuju untuk bertemu dengan kelompok mahasiswa untuk membahas tuntutan mereka. Setelah kurang lebih lima jam, kesepakatan tidak dapat dicapai," tutur pihak SAIC.

Penangkapan dan tindakan keras tersebut terjadi di tengah gelombang protes mahasiswa AS yang mendukung Palestina yang dimulai bulan lalu, setelah enam bulan serangan Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 34.000 orang.

Baca juga:  Polisi Bubarkan Aksi Duduk pro-Gaza di Universitas Ternama Paris

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)