Pemkot Pekalongan Antisipasi Banjir

Pembersihan sungai dari tanaman liar eceng gondok di Kota Pekalongan sebagai upaya mengantisipasi banjir. Dokumentasi/ Media Indonesia

Pemkot Pekalongan Antisipasi Banjir

Media Indonesia • 30 October 2024 09:55

Pakelongan: Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengerahkan tim khusus untuk membersihkan eceng gondok yang memenuhi sungai sepanjang 8,6 kilometer memasuki musim penghujan. Hingga kini baru 1,4 kilometer sungai yang terbebaskan dari tanaman liar tersebut.

Puluhan orang terbagi dalam beberapa kelompok menggunakan perahu kecil turun ke aliran sungai mulai Bendung Gerak di Panjang Wetan hingga Kuripan, Kota Pekalongan untuk mengangkat tanaman eceng gondok yang tumbuh subur di sungai sepanjang 8,6 kilometer.

Dua eksavator di pinggir sungai terus mengangkat eceng gondok dan menumpahkan ke sejumlah truk yang sudah siap untuk dibawa ke tempat pembuangan, pemandangan ini sudah terlihat sejak pertengahan bulan lalu dan masih banyak tanaman air liar di sepanjang sungai itu.

"Harus lebih banyak kekuatan agar cepat bersih," kata warga setempat, Arif, Rabu, 30 Oktober 2024.
 

Baca: BPBD DIY Antisipasi Dampak Bencana Siklon Tropis
 
Tanaman eceng gondok di sepanjang sungai itu sudah menutupi sungai itu sejak beberapa tahun lalu, sehingga aliran air sering tersumbat hingga mengakibatkan bencana banjir menjadi langganan di kawasan sepanjang DAS ini.

"Apalagi saat musim hujan tiba, banjir sudah menjadi langganan karena aliran air tersumbat di sungai ini," ungkapnya.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan dan Pengelolaan RTH, DLH Kota Pekalongan, Adi Usnan, mengatakan sebagai antisipasi banjir dan menjaga kebersihan sungai, pengerukan dan pembersih eceng gondok di sungai sepanjang 8,6 kilometer telah dimulai 15 Oktober lalu mulai mulai Bendung Gerak di Panjang Wetan hingga Kuripan.

"Saat ini baru sekitar 1,4 kilometer (16 persen) sudah terbebas dari eceng gondok, kira turunkan tim terbagi dalam beberapa kelompok berikut Akat berat untuk mengangkat tanaman liar dari dalam sungai," ungkap Adi Usman.

Dalam pembersihan eceng gondok ini, menurut Adi Usman, tidak seluruhnya dapat dilakukan menggunakan alat berat eksavator karena kondisi sungai yang lebar dan cukup dalam, sehingga sebagian besar dilakukan secara manual menggunakan perahu dayung.

"Jika menggunakan perahu mesin sering terkendala baling-baling terjerat akar eceng gondok," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)