Investasi Dukung Hilirisasi, MPA Pangkas Logistik Tambang Lewat Ekspansi Muara Enim

Muara Enim: Upaya pemerintah mendorong hilirisasi batubara nasional dinilai menunjukkan perkembangan signifikan, terutama di Sumatera Selatan yang sejak lama dikenal sebagai salah satu lumbung energi terbesar di Indonesia. Kawasan ini kini menjadi pusat berbagai aktivitas industri pengolahan batu bara, mulai dari tambang terbuka hingga proyek gasifikasi di Tanjung Enim. 

Di tengah dinamika tersebut, PT Multi Power Aditama (MPA) memperkuat rantai pasok pertambangan melalui pembukaan cabang baru di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Ekspansi strategis ini diharapkan dapat menurunkan biaya logistik dan meningkatkan efisiensi operasional industri tambang yang kini berpusat di kawasan Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang lama dikenal sebagai lumbung energi, kini menjadi pusat pengolahan batubara.

Di tengah tuntutan continuous operation, ketersediaan komponen alat berat yang cepat dan andal menjadi faktor penentu profitabilitas. MPA, sebagai penyedia utama undercarriage dan ground engaging tools, memanfaatkan momentum ini.

Cabang baru Muara Enim, berlokasi di jalur utama kawasan industri, dilengkapi dengan fasilitas gudang komponen berkapasitas besar.

Langkah tersebut memungkinkan MPA memutus ketergantungan suplai dari luar provinsi, yang secara langsung berdampak pada penurunan biaya logistik.

Selain memangkas biaya transportasi dan distribusi suku cadang, juga mempersingkat downtime alat berat, sehingga mendukung percepatan produktivitas lapangan.

Perwakilan manajemen PT Multi Power Aditama Group, Joseph Effendy, menegaskan bahwa investasi di Muara Enim adalah bagian dari komitmen korporasi terhadap sektor energi nasional.

“Kehadiran kami di pusat pertumbuhan hilirisasi ini bertujuan untuk memastikan pelaku industri tambang memiliki mitra yang mampu menyediakan komponen secara cepat, akurat, dan dapat diandalkan,” ujarnya.

Sejalan dengan tuntutan industri 4.0, MPA juga mengintegrasikan layanan fisiknya dengan implementasi sistem digitalisasi stok dan pemesanan.

Melalui sistem internal yang terintegrasi, perusahaan mampu menganalisis kebutuhan pelanggan secara berkelanjutan untuk memprediksi permintaan dan merancang distribusi komponen secara proaktif.

Pendekatan ini menjamin ketersediaan suku cadang yang lebih terukur, sangat penting untuk menjaga irama operasi yang intensif di sektor pertambangan.

Kehadiran MPA di Muara Enim mempertegas bahwa keberhasilan program hilirisasi bukan hanya bertumpu pada pembangunan pabrik pengolahan, melainkan juga pada ketangguhan dan efisiensi industri penunjang di belakangnya.