Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Foto: Sekretaris MPR
Annisa ayu artanti • 16 May 2024 17:14
Jakarta: Mewujudkan kebijakan inklusif gender dinilai sangat penting dalam upaya pemberdayaan perempuan. Khususnya, di sektor ekonomi sebagai bagian dari langkah peningkatan peran perempuan dalam proses pembangunan.
"Perempuan memerlukan dorongan untuk mengatasi hambatan struktural dan teknis di sektor ekonomi agar mampu berperan lebih luas di berbagai bidang kehidupan," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 Mei 2024.
Pada The First Meeting of The Policy Partnership on Women and the Economy 2024 (PPWE l) yang diadakan oleh Women and the Economy Forum, APEC Peru 2024 lalu, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berkomitmen meningkatkan peran perempuan dalam bidang ekonomi dengan langkah-langkah konkret mewujudkan kemudahan akses pelatihan teknis, finansial, pasar, dan digital literasi bagi perempuan.
Langkah itu diambil karena 64,5 persen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh perempuan.
"Langkah konkret pemerintah itu harus terus didorong dan diperluas cakupannya karena merupakan langkah yang strategis," ucap dia.
Baca juga:
257 UMKM se-Indonesia Pamerkan Hasil Kerajinan di HUT ke-44 Dekranas |