PGN Dinilai Perlu Ambil Langkah Strategis Terkait Kerja Sama Bisnis LNG

Ilustrasi PGN. Foto: MI

PGN Dinilai Perlu Ambil Langkah Strategis Terkait Kerja Sama Bisnis LNG

Achmad Zulfikar Fazli • 17 December 2023 14:12

Jakarta: PT PGN Tbk (PGAS) dinilai perlu mengambil langkah-langkah strategis proaktif untuk menangani masalah terkait kerja sama dengan Gunvor Ltd Singapore. Hal ini sebagai upaya menjaga integritas bisnis liquefied natural gas (LNG) dan kepercayaan pemegang saham.

Direksi yang baru terpilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) harus cermat untuk mengatasi dampak buruk yang akan timbul. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, justru berpotensi menimbulkan kerugian hingga Rp20 triliun.

"Penandatanganan MSPA (Master Sales Purchase Agreement) dan CN (Confirmation Note) untuk supply LNG ke Gunvor dilakukan tanpa adanya kontrak pasokan LNG ke PGN, belakangan diketahui portofolio LNG yang dijual PGN berasal dari kontrak Pertamina dengan Woodside Ltd Australia. Ini membuktikan profesionalitas Direksi PGN waktu itu memang jauh panggang dari api," ujar Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, dalam keterangan tertulis, Minggu, 17 Desember 2023.

Yusri menyampaikan pemegang saham pada RUPS telah menunjuk Direksi baru yang profesional dengan meminimalisasi kerugian, dan mengamankan Direksi sebelumnya dari tuntutan hukum di kemudian hari.

Menurut Yusri, di awal penugasan memang tampak sekali keyakinan tinggi investor pada manajemen baru dalam menyelesaikan kasus Gunvor. Terbukti, harga saham PGAS sempat naik ke level Rp1.500 per lembar saham.

"Namun, semakin hari kepercayaan itu semakin tipis seiring dengan turunnya kinerja PGAS. Sahamnya ambruk mendekati level Rp1.000 per saham dan dikhawatirkan akan semakin anjlok pada hari-hari ke depan," kata Yusri.

Saat ini, lanjut Yusri, para investor masih wait and see terkait kerja sama PGAS dan Gunvor. "Pastinya, keyakinan dan harapan yang tinggi yang diletakkan pada manajemen baru hari ini sudah tidak berbekas lagi," ujar dia.
 

Baca Juga: PGN Kebut Pengelolaan Gas Bumi Nasional

Di samping itu, Yusri mengatakan Direksi PT Bursa Efek Indonesia telah berkali-kali meminta penjelasan kepada Direksi PGN terkait hal tersebut. Pasalnya, bursa mencurigai adanya informasi yang ditahan dan dapat melemahkan kinerja PGAS. Bahkan, diduga berpotensi menarik turun kinerja IHSG serta kepercayaan investor bursa pada emiten di IDX.

"Setelah beberapa kali tidak puas atas jawaban tertulis PGN, akhirnya IDX mengadakan hearing atau dengar pendapat dengan PGAS pada hari Rabu 13 Desember 2023 kemarin," kata Yusri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)