Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 12 December 2023 15:26
Sukabumi: Dampak gempa magnitudo 4,0 berpusat di Barat Daya Kota Bogor, Jumat dinihari, 8 Desember 2023, berdampak cukup luas di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Selain merusak ratusan bangunan rumah warga yang terpusat di Kecamatan Kabandungan, getaran gempa dangkal kedalaman 5 kilometer itu juga membuat terjadinya retakan tanah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan, mengungkapkan retakan tanah dampak getaran gempa bumi ditemukan berada di Desa Cipeuteuy. Wawan mengaku khawatir retakan tanah tersebut bisa mengakibatkan pergerakan tanah.
"Kami sudah berkirim surat ke PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) untuk dilakukan kajian pada retakan tanah di Desa Cipeuteuy dampak gempa bumi. Kami khawatirkan retakannya bisa berpotensi jadi pergerakan tanah," kata Wawan saat dikonfirmasi, Selasa, 12 Desember 2023.
Wawan menjelaskan di lokasi untuk penanganan kedaruratan sudah didirikan posko darurat. Keberadaan posko berada di bawah tanggung jawab camat dan kepala desa setempat.
"Kami dari BPBD melakukan pemantauan, termasuk kemungkinan terjadinya potensi gempa susulan," jelasnya.
Wawan mengaku tim BPBD bersama apatur wilayah di tingkat kecamatan dan desa masih melakukan asesmen di lapangan. Mereka mendata berbagai bangunan yang terdampak gempa.
"Terutama bangunan rumah warga yang rusak sedang dan berat. Asesmen masih terus berjalan melibatkan aparatur kecamatan dan desa," ungkapnya.
Sebelumnya Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kabandungan, Yusuf, mengatakan hasil pendataan atau asesmen sementara, dampak guncangan gempa yang episenternya berada pada Barat Daya Kota Bogor berkedalaman 5 kilometer itu, mengakibatkan bangunan rumah warga mengalami kerusakan. Ia menuturkan terdapat lima desa di Kecamatan Kabandungan yang terdampak.
"Wilayahnya berada di Desa Cipeuteuy, Cihamerang, Mekarjaya, Kabandungan, dan Tugu Bandung," beber Yusuf.
Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat dampak gempa. Pendataan bangunan rumah rusak yang terdampak terus dilakukan. "Data masih bersifat sementara. Pendataan dan penanganan terus kami lakukan," ujar Yusuf.