Wall Street. Foto: Unsplash.
New York: Laju pasar saham Amerika Serikat (AS) cenderung melemah pada penutupan perdagangan kemarin (Jumat WIB).
Melansir CNBC International, Jumat, 19 April 2024, indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,06 persen ke level 37.775. Indeks Komposit Nasdaq melemah 0,52 persen ke level 15.601. Kemudian indeks komposit S&P500 melemah 0,22 persen.
Saham yang mendorong laju Wall Street adalah Pepsico, American Electric, UnitedHealth Group, Nike serta Verizon Communication. Sementara sejumlah saham teknologi jatuh seperti Microsoft, Intel Corp, Salesforce Inc dan Amazon Inc.
Pasar saham mendapatkan tekanan setelah imbal hasil Treasury 2 tahun mendekati lima persen setelah data manufaktur jauh lebih kuat dari perkiraan. Imbal hasil Treasury AS 2 tahun naik hampir lima persen pada Kamis, 18 April 2024, menyusul data yang menunjukkan kekuatan di sektor manufaktur.
Imbal hasil Treasury 2-tahun terakhir berada di 4,99 persen mendekati level penting lima persen setelah naik hampir enam basis poin. Imbal hasil Treasury 10-tahun naik hampir lima basis poin menjadi 4,633 persen. Hasil dan harga bergerak berlawanan arah dan satu basis poin sama dengan 0,01 persen.
Imbal hasil (yield) meningkat setelah survei manufaktur Federal Reserve Philadelphia menunjukkan hasil yang jauh lebih tinggi dari perkiraan para ekonom. Nilai tersebut melonjak menjadi 15,5 pada April, jauh di atas perkiraan konsensus para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebesar 2,5.
Sebagian besar kenaikan tersebut disebabkan oleh lonjakan indeks harga yang dibayarkan. Ukuran itu naik menjadi 23, peningkatan lebih dari 19 poin.
Investor tunggu langkah The Fed
Investor menunggu komentar baru dari pengambil kebijakan The Fed karena masih adanya ketidakpastian mengenai kapan dan seberapa sering suku bunga akan diturunkan pada tahun ini. Komentar yang dibuat oleh Ketua Fed Jerome Powell dan pembuat kebijakan lainnya dalam beberapa hari dan minggu terakhir telah menambah kekhawatiran tersebut.
Powell mengatakan ada kurangnya kemajuan lebih lanjut terkait inflasi yang kembali ke kisaran target The Fed sebesar dua persen tahun ini. The Fed sering mengatakan mereka sedang mencari bukti lebih lanjut inflasi terus menurun, namun Powell mengatakan data ekonomi baru-baru ini tidak membuat pejabat bank sentral lebih yakin akan hal ini.
Komentarnya muncul setelah indeks harga konsumen untuk Maret lebih tinggi dari perkiraan pada awal bulan ini. Ekspektasi mengenai kapan penurunan suku bunga pertama akan dilakukan telah bergerak mundur dari perkiraan sebelumnya pada Juni.