Presiden Senat Kamboja Hun Sen saat memberikan pidato di Sekretariat ASEAN. Foto: Metrotvnews.com
Fajar Nugraha • 6 May 2025 01:23
Jakarta: Memberikan pidato dalam peringatan 26 tahun berkambungnya ASEAN ke Kamboja, Presiden Senat Kamboja Hun Sen menyebutkan membangun kapasitas ASEAN juga bergantung pada koordinasi dan hubungan yang kuat di antara para pemimpin organisasi regional ini.
ASEAN tidak dapat menegaskan dirinya sebagai kutub dunia jika para pemimpinnya tidak membina hubungan yang erat, saling pengertian, mengangkat komunitas kita sebagai keluarga ASEAN, dan bergerak melampaui interaksi tingkat resmi.
“Kadang-kadang, kita mungkin kewalahan oleh tanggung jawab kita sendiri dan terlalu fokus pada agenda negara adikuasa global, sampai-sampai kita melupakan tetangga dan sesama anggota ASEAN,” ujar Hun Sen di Gedung Seketrariat ASEAN, di Jakarta, Senin 5 Mei 2025.
“Saya benar-benar mendorong kerja sama para pemimpin ASEAN untuk menciptakan lebih banyak kenangan bersama, untuk memperkuat solidaritas, kerja sama, dan harmoni di dalam kawasan. Ini adalah poin yang sangat istimewa. Pagi ini, saya melihat satu poin yang nyata, poin yang realistis,” ucap Hun Sen.
“Ketika saya berdiskusi dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Presiden langsung melakukan panggilan video dengan Perdana Menteri Malaysia (Anwar Ibrahim). Ini adalah komunikasi yang istimewa,” kata Hun Sen di hadapan para undangan.
“Kami sangat mencintai satu sama lain. Kami sangat menghormati satu sama lain. Kami memiliki hubungan yang sangat dekat satu sama lain. Generasi baru pemimpin ASEAN harus memiliki hubungan yang melampaui interaksi tingkat resmi dan formal,” tegas Hun Sen.
Untuk itu, negara-negara ASEAN harus fokus membangun para pemudanya. Selain itu menurut Hun Sen, ASEAN harus dengan teguh menegakkan dan melindungi prinsip-prinsipnya, bahkan di tengah kritik. Pada akhirnya, sejarah berfungsi sebagai hakim atas pencapaian ASEAN. Kelompak ini tidak boleh mengevaluasi atau menilai ASEAN hanya dalam satu atau dua tahun, tetapi dalam satu dekade atau dua dekade atau lebih atau lebih lama untuk benar-benar menilai apakah ASEAN berada di jalur yang benar.
Hun Sen menbahkan, Meskipun banyak kritik, stabilitas ASEAN, keberlanjutan, dan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan adalah bukti paling jelas bahwa formula ASEAN kita efektif. Formula ini harus lebih diperluas dan dibagikan dalam komunitas global yang menghargai keragaman. Di masa depan, ASEAN sebagai kutub dunia akan menjadi simbol politik sentris, bebas dari ekstremisme agama dan budaya politik ekstremis yang terlalu berfokus pada satu ideologi atau blok.
ASEAN bertujuan untuk menjadi kutub dunia yang sangat fleksibel dan pragmatis yang tidak memperlakukan negara atau kawasan mana pun sebagai musuh, atau menjadi medan perang untuk perang proksi.
“Seberapa besar harapan yang dapat kita ciptakan untuk generasi mendatang? Jika kita tidak dapat menumbuhkan harapan dan impian bagi masyarakat ASEAN, maka masyarakat internasional tidak akan dapat menaruh harapannya kepada kita sebagai masyarakat ASEAN juga,” tanya dia.
“Kami membayangkan bahwa ASEAN akan memiliki universitas kelas dunia di seluruh kawasan, perusahaan teknologi kelas dunia, dan akan muncul sebagai pusat manufaktur dan pasar utama dunia,” ungkap Hun Sen.
Dia turut membayangkan bahwa ASEAN akan berkembang menjadi lokasi utama untuk forum diplomatik kelas dunia, dan bahkan menjadi tuan rumah Piala Dunia. ASEAN akan menjadi tujuan yang sangat menarik bagi individu di seluruh dunia yang ingin bekerja atau tinggal di masyarakat multietnis yang beradab, harmonis, dan didukung oleh sistem kesejahteraan yang kuat.
“Ini adalah mimpi, dan saya sangat yakin bahwa masa depan dunia terletak di ASEAN,” pungkas Hun Sen.