Lawan Kanker, Pengobatan Berbasis Genetik Dikembangkan

Seminar terkait kanker/Istimewa

Lawan Kanker, Pengobatan Berbasis Genetik Dikembangkan

M Sholahadhin Azhar • 3 May 2025 10:35

Jakarta: Pengobatan melawan kanker tengah dikembangkan dengan pendekatan berbasis genetik. Hal ini sesuai dengan Kementerian Kesehatan, untuk mengupayakan pengobatan kanker.

"Saat ini kita juga sudah mengarah pada Precision Medicine atau pengobatan yang tepat berbasis pada genetik masing-masing individu. Jadi diperlukan riset khususnya di bidang kanker," kata Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalusia, dalam keterangan yang dikutip Sabtu, 3 Mei 2025. 

Hal tersebut diungkap Rizka dalam seminar Medical Genomics Summit 2025 bertajuk "Penerapan Precision Medicine Dalam Pelayanan Kesehatan". Seminar tersebut menjadi ajang kolaborasi dari berbagai pihak diantaranya Kemenkes, Rumah Sakit Kangker Dharmais, BPJS, CRUK (Cancer Research United Kingdom) dan PathGen.
 

Baca: Kemenkes: Kanker Serviks Bisa Dicegah dan Disembuhkan

"Riset kita saat ini memang belum terlalu maju dibandingkan negara-negara lainnya. Oleh karena itu kesempatan ini sangat baik dan bermanfaat bagi kita, apalagi CRUK memiliki hasil riset terapi terutama bagi pasien kanker. Dan ini sangat penting, karena itu kita harus bekerjasama dengan institusi-institusi yang establish," ungkapnya.

CEO & Founder PathGen Diagnostik Teknologi, Susanti menjelaskan piahknya mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia. Yakni, dengan meningkatkan kualitas diagnostik dan tes genetik untuk pasien kanker dan penyakit lainnya yang ada di Indonesia.

"Kami juga berharap menjadi salah satu pelopor dalam mengembangkan inovasi-inovasi di dalam negeri sehingga kita bisa meningkatkan ketahanan nasional di bidang alat diagnostik dan produk-produk yang kita hasilkan sesuai untuk digunakan oleh pasien-pasien di Indonesia," ujar Susanti.

Chief Business Officer (CBO) PathGen Diagnostik Teknologi, Prio Wibisono, menjelaskan butuh ekosistem yang tepat untuk memfasilitasi pendalaman itu. Terutama, yang dapat menampung dengan berbagai riset.

Data Global Cancer Observatory mencatat sebanyak 408.661 orang di Indonesia mengidap penyakit kanker. Angka kematian akibat kanker sebesar 242.099 atau lebih dari 50 persen dari total kasus secara keseluruhan.

Hingga saat ini jumlah kasus kanker di Indonesia terus meningkat. Diprediksi, jumlah terus melonjak hingga lebih dari 70 persen pada 2050. Terutama, jika langkah pencegahan dan deteksi dini tidak diperkuat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)