 
                    Ilustrasi. Foto: Medcom.id.
Anggi Tondi Martaon • 31 October 2025 19:10
                        Jakarta: Sejumlah pejabat negara menjadi korban penjarahan pada kerusuhan akhir Agustus 2025. Hal itu dinilai disebabkan disinformasi.
"Inilah bahayanya DFK (Disinformasi, Fitnah, Kebencian), ketika moral publik dibajak, orang merasa tindakannya benar padahal sudah melanggar hukum," kata pengamat perilaku serta ahli strategi AI, Gusti Aju Dewi, melalui keterangan tertulis, Jumat, 31 Oktober 2025.
Gusti Aju tak menampik bahwa anggota nonaktif DPR Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Uya Kuya, hingga Eko Patrio menunjukan sikap tidak empatik. Namun, adanya disinformasi membuat amuk massa tidak terkontrol hingga terjadi tindak pidana penjarahan, pengancaman, hingga persekusi.
Dia berpendapat seharusnya para penjabat publik ini dikritik atas sikapnya. Segala bentuk kekerasan maupun penjarahan tidak dibenarkan karena bagian dari kriminalitas.
| Baca juga: Satu DFK Bisa Melahirkan Sejuta Kebencian | 
