Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Subardi. Foto: Dok/Ist
Fachri Audhia Hafiez • 5 March 2025 16:51
Jakarta: Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Subardi, mengatakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah, khususnya pada sektor infrastruktur, akanberdampak pada BUMN Karya. Karena itu, perusahaan BUMN Karya diminta menyiapkan langkah antisipasi untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya.
"Saat ini, mungkin kalau dengan adanya kebijakan pemerintah tentang pemotongan budget, khususnya infrastruktur, pukulan pertama adalah BUMN Karya," ujar Subardi dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR dengan para Dirut BUMN Karya, di KompleksParlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Menurut Subardi, anggaran pembangunan infrastruktur dipangkas sangat besar. Minimnya pembangunan infrastruktur akan berdampak pada BUMN Karya yang biasanya menggarap proyek infrastruktur pemerintah.
"Kita fokus di masalah BUMN Karya. Tadi sudah disampaikan panjang lebar antisipasi dari masing-masing BUMN yang ada. Adanya kebijakan pemotongan anggaran infrastruktur tentunya akan berakibat adanya ketiadaan atau berkurang jauhnya pekerjaan yang didapat BUMN Karya ini. Pasti itu!" tandasnya.
Baca juga: Tingkatkan Akses, BUMN Keroyokan Dukung Pengembangan Infrastruktur Pendidikan |
BUMN Karya ke depan diminta tidak hanya mengandalkan proyek infrastruktur dari pemerintah. Subardi meminta perusahaan-perusahaan negara tersebut lebih aktif untuk mencari proyek swasta.
"Sebenarnya BUMN Karya ini kan tidak hanya mengandalkan proyek pemerintah, tapi juga ada proyek swasta, ada investasi. Tapi rasanya swasta pun juga akan kena dampak dari kebijakan pemerintah soal pemotongan anggaran. Karena tidak hanya infrastruktur, hampir semuanya dipangkas, sehingga ada pengaruh terhadap swasta. Investasi juga sama," tegasnya.
Legislator dari Dapil DIY itu meminta BUMN Karya untuk menyiapkan langkah antisipasi dari minimnya proyek infrastruktur pemerintah. Dikhawatirkan minimnya proyek akan memengaruhi kestabilan perusahaan dalam menjalankan bisnis.
"Dalam hal ini saya sampaikan, perlunya antisipasi. Tadi ada dikatakan, sudah mengantisipasi dengan lakukan divestasi aset-aset yang ada. Kemudian menata ulang perusahaan dan efisiensi," tandasnya.