Tangkapan layar Instastory akun Instagram @pssi.polteksoehat.
Daviq Umar Al Faruq • 27 February 2025 21:50
Malang: Seorang warga dilaporkan sempat terjebak di dalam rumahnya akibat longsor yang terjadi di belakang kampus Politeknik Negeri Malang (Polinema), Kota Malang, Jawa Timur, Kamis sore, 27 Februari 2025. Longsor ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur Kota Malang sejak siang hari.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno, mengatakan longsor terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Plengsengan setinggi 5,5 meter dan panjang 16 meter ambrol akibat terkikisnya struktur pondasi saluran drainase dan terbentuknya rongga pada tanah yang labil.
"Terkikisnya struktur pondasi dari saluran drainase dan terbentuknya rongga pada tanah yang labil sehingga memicu terjadinya longsor pada struktur plesengan," kata Prayitno di Kota Malang.
Prayitno menerangkan kejadian ini bermula ketika adanya rembesan air pada saluran pembuangan di dalam konstruksi plengsengan hingga terbentuk jalur gelincir. Secara akumulasi, jalur gelincir membuat plengsengan terdapat retakan dan berongga.
"Kondisi ini diperparah dengan hujan intensitas lebat di Kota Malang yang terjadi belakangan ini. Akibatnya, plengsengan pada bagian belakang kampus Polinema tersebut sudah retak karena tergerus aliran air sehingga membuat jalur gelincir serta rongga semakin besar dan menyebabkan tanah semakin labil," jelasnya.
Puncaknya pada sekitar pukul 14:30 WIB, tanah sudah mencapai titik jenuh dan plengsengan tidak mampu lagi menahan beban sehingga mengalami longsor. Sebagai dampaknya, akses jalan dan dua rumah warga yang berada tepat di depannya terkena imbas material longsoran.
"Sehingga terdapat seorang warga yang terjebak di dalam rumah. Beruntung seorang warga yang terjebak sudah bisa keluar dengan upaya pembersihan atau penyisihan material longsoran yang menutupi bagian depan rumahnya," ujarnya.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Pusdalops BPBD Kota Malang dan segera diteruskan ke ke Tim Kaji Cepat serta URC BPBD untuk dilakukan asessment. Peristiwa ini dilaporkan menimbulkan sejumlah kerusakan.