Baru Dilantik, Trump Tetapkan AS Darurat Energi Nasional

Presiden AS Donald Trump saat memberikan pidato. Foto: The New York Times

Baru Dilantik, Trump Tetapkan AS Darurat Energi Nasional

Husen Miftahudin • 21 January 2025 12:45

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS)Donald Trump yang baru saja dilantik, mengumumkan AS saat ini tengah menghadapi kondisi darurat energi nasional, untuk memaksimalkan produksi minyak dan gas.

Mengutip Yahoo Finance, Selasa, 21 Januari 2025, pengumuman keadaan darurat energi nasional itu juga untuk mempercepat perizinan, mencabut perlindungan lingkungan, dan menarik AS dari pakta internasional untuk melawan perubahan iklim (Paris Agreement).

Langkah-langkah tersebut menandakan perubahan drastis dalam kebijakan energi Washington setelah mantan Presiden Joe Biden berupaya selama empat tahun untuk mendorong transisi dari bahan bakar fosil.

Namun masih harus dilihat apakah langkah-langkah Trump akan berdampak pada produksi AS, yang sudah mencapai rekor tertinggi karena para pengebor mengejar harga tinggi setelah sanksi terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina pada 2022.

Trump juga menandatangani perintah yang ditujukan untuk mempromosikan pengembangan minyak dan gas di Alaska, membalikkan upaya Biden untuk melindungi wilayah Arktik dan perairan pesisir AS dari pengeboran, mencabut target Biden untuk adopsi kendaraan listrik, menangguhkan penjualan sewa angin lepas pantai, dan mencabut pembekuan izin ekspor LNG.

Trump mengatakan, ia berharap perintah tersebut dapat membantu menurunkan harga energi konsumen dan meningkatkan keamanan nasional AS, dengan memperluas pasokan domestik dan juga memperkuat sekutu.

"Kami akan menurunkan harga, mengisi cadangan strategis kami hingga penuh, dan mengekspor energi Amerika ke seluruh dunia," ucap Trump.
 

Baca juga: Terulang Lagi, Donald Trump Akan Kembali Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris
 

Berbanding terbalik dengan Biden


Adapun, Pemerintahan Biden telah melihat teknologi kendaraan listrik dan energi angin sebagai hal yang penting bagi upaya untuk mendekarbonisasi sektor transportasi dan listrik, yang bersama-sama menghasilkan sekitar setengah dari emisi karbon dioksida AS.

Pemerintahan Biden juga berupaya untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik dengan menawarkan subsidi konsumen untuk pembelian kendaraan listrik baru, dan dengan memberlakukan standar emisi knalpot yang lebih ketat pada produsen mobil.

Biden bahkan berupaya mendorong teknologi energi bersih seperti tenaga angin dan matahari melalui kredit pajak yang telah menarik miliaran dolar dalam investasi manufaktur dan proyek baru.


(Ilustrasi pengeboran minyak. Foto: Freepik)
 

Genjot produksi bahan bakar


Trump telah berulang kali mengatakan selama kampanyenya, dimana ia bermaksud untuk mengumumkan keadaan darurat energi nasional, dengan alasan AS harus memproduksi lebih banyak bahan bakar fosil dan juga meningkatkan pembangkitan listrik untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Pemanfaatan daya pusat data AS, pendorong utama meningkatnya permintaan listrik, dapat meningkat hampir tiga kali lipat dalam tiga tahun ke depan, dan menghabiskan sebanyak 12 persen daya negara untuk mendukung kecerdasan buatan dan teknologi lainnya, menurut Departemen Energi.

Deklarasi Trump berupaya untuk melonggarkan pembatasan lingkungan pada pembangkit listrik untuk memenuhi permintaan tersebut, mempercepat pembangunan pembangkit baru, dan mempermudah perizinan untuk proyek transmisi dan jaringan pipa.

"Hal itu memungkinkan Anda melakukan apa pun yang harus Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut," kata Trump kepada wartawan saat menandatangani perintah tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)