istimewa.
Al Abrar • 16 June 2025 21:03
Palembang: Direktorat Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat (PPM) Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Hotel Hayo, Palembang, pada Sabtu, 13 Juni 2025. Kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat BGN seperti Rima Nurisa Brahmani, Sri Sumanti, dan Yuniarta Nensy, serta para pelaku usaha dan masyarakat setempat.
Program MBG merupakan salah satu strategi pemerintah untuk meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah. Rima Nurisa Brahmani, perwakilan dari BGN, menjelaskan bahwa program ini bukan sekadar penyediaan makanan gratis, namun juga menjadi stimulan untuk membiasakan masyarakat mengonsumsi makanan bergizi secara rutin.
“BGN hadir sebagai langkah strategis memperkuat koordinasi dan integrasi program-program gizi, baik di tingkat nasional maupun daerah. Ini penting agar penanganan masalah gizi dapat berjalan terpadu dan berkelanjutan,” ujar Rima.
Menurut Rima, MBG menyasar empat kelompok utama yakni ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah. Untuk tahap awal, program ditargetkan menjangkau 3.000 anak sekolah dengan akses dapur penyedia makanan dalam radius 15 menit.
Tak hanya mendukung pemenuhan gizi, program MBG juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. BGN menggandeng petani, peternak, dan nelayan setempat sebagai pemasok bahan baku bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). UMKM pun dilibatkan sebagai mitra penyedia makanan.
“Petani bisa menjadi mitra BGN karena bahan baku untuk SPPG diambil dari pemasok lokal. Semua makanan disesuaikan dengan kebutuhan kalori tiap kelompok penerima, mulai dari ibu hamil hingga anak sekolah,” jelas Rima. Ia menambahkan, pelaku UMKM bisa mengakses informasi kemitraan melalui situs resmi mitrabgn.go.id.
Sementara itu, Sri Sumanti dari BGN menggarisbawahi pentingnya pemenuhan gizi yang optimal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di wilayah Sumatra Selatan.
“Masalah gizi seperti stunting, wasting, anemia bisa terjadi karena kekurangan zat gizi penting seperti protein dan zat besi. Ini bisa berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak,” kata Sri. Ia juga memaparkan kebutuhan kalori berdasarkan kelompok usia, yang bervariasi dari 1.650 hingga 2.650 kilokalori per hari.
Senada dengan Sri, Yuniarta Nensy menekankan pentingnya pola makan gizi seimbang. Ia memperkenalkan konsep “Isi Piringku” sebagai pengganti dari pendekatan lama “4 Sehat 5 Sempurna”.
“Gizi seimbang sangat penting, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan anak-anak sekolah. Ini fondasi bagi terciptanya generasi sehat dan produktif,” ucap Yuniarta.
Melalui program MBG, pemerintah berharap dapat mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan siap bersaing pada 2045, ketika Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan populasi usia produktif yang besar.