Ilustrasi. Foto: Medcom
M. Iqbal Al Machmudi • 1 February 2025 12:06
Jakarta: Pemerintah berupaya menemukan lebih banyak kasus tuberkulosis (TBC) dengan optimalisasi deteksi dini atau skrining. Upaya ini sejalan dengan Program Hasil Cepat Terbaik (PHCT) atau quick win penanganan TBC yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
Sekretaris Ditjen Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yudhi Pramono menjelaskan, fokus utama skrining TBC yaitu masyarakat yang tinggal di pemukiman padat. Sebab, kemungkinan penyebaran penyakit TBC sangat tinggi di wilayah padat penduduk.
"Kepadatan penduduk berkaitan erat dengan tingginya angka kasus TBC, karena kondisi lingkungan tempat tinggal yang berpotensi mendukung penyebaran penyakit, terutama terkait sirkulasi udara yang buruk," kata Yudhi saat dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 1 Februari 2025.
Menurut dia, kepadatan penduduk dapat mempercepat penularan penyakit melalui udara atau droplet, termasuk TBC. Semakin padat suatu wilayah, semakin mudah kuman menyebar dan terhirup oleh banyak orang.
"Selain itu, kurangnya sirkulasi udara di daerah padat penduduk meningkatkan risiko infeksi dan mempercepat penyebaran penyakit," ungkap dia.
Baca juga:
Berikut Kelompok Risiko Tinggi Tertular TBC |