Pemkab Lamongan Tutup Dua Pasar Hewan untuk Tekan Kasus PMK

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat meninjau vaksinasi mandiri dan biosecurity di pasar hewan Tikung. Dokumentasi/ Media Indonesia

Pemkab Lamongan Tutup Dua Pasar Hewan untuk Tekan Kasus PMK

Media Indonesia • 10 January 2025 19:00

Lamongan: Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, melakukan penutupan sementara pasar hewan dan penyemprotan cairan disinfektan, Jumat pagi, 10 Januari 2024. Pemkab setempat juga melakukan vaksinasi mandiri pada ternak yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) usai ditemukan suspek 527 kasus PMK. 

"Pemerintah Kabupaten Lamongan melakukan ragam upaya untuk menekan penyebaran kasus PMK, yang akhir-akhir ini kembali muncul di Jawa Timur," kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat meninjau vaksinasi mandiri dan biosecurity di pasar hewan Tikung.
 

Baca: Beberapa Sapi di Pangkalpinang Mulai Alami Gejala PMK
 
Dia menjelaskan pagi ini juga Pemkab melakukan biosecurity di Pasar Hewan Tikung dan Babat.Termasuk, melakukan vaksinasi mandiri untuk menyelematkan hewan yang masih sehat. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Shofiah Nurhayati menambahkan, pelaksanaan biosecurity di tempat berkumpulnya ternak (pasar hewan) dan vaksin mandiri merupakan langkah awal yang efektif untuk menekan penyebaran kasus PMK.

Sedangkan pelaksanaan vaksinasi mandiri bertujuan untuk melakukan penyelamatan hewan yang masih sehat. Hingga saat ini sudah dilakukan vaksinasi mandiri sejumlah 425 dosis. Vaksinasi itu ditujukan untuk ratusan ternak di tujuh kecamatan. Di antaranya,Kecamatab Mantup, Tikung, Sarirejo, Karangbinangun, Brondong, Paciran, dan Solokuro. 

"Beberapa langkah antisipasi terjadinya kasus PMK sudah kami lakukan. Karena Kabupaten Lamongan suspek 527 kasus. Yang pertama tentu kita edarkan himbauan kewaspadaan. Dilanjutkan dengan melakukan biosecurity di pasar hewan, bahkan melakukan vaksinasi mandiri," jelas Shofiah.

Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan per tanggal 9 Januari 2025, total hewan sakit ada 527 kasus, hewan sembuh sejumlah 133 ekor, hewan mati 22 ekor, hewan dipotong 26 ekor, dan hewan dalam masa pengobatan sejumlah 346 ekor.

Shofiah juga mengungkapkan dengan upaya yang sudah dilakukan pasti kasus suspek PMK di Lamongan bisa disembuhkan. Karena pada masa pengobatan ternak yang suspek PMK akan diberikan vitamin, antibiotik, dan antipiretik. Sehingga mempercepat penyembuhan ternak dari PMK.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)