Setelah Tergelincir, Harga Minyak Dunia Mulai Naik Tipis-tipis

Ilustrasi. Foto: Unsplash.

Setelah Tergelincir, Harga Minyak Dunia Mulai Naik Tipis-tipis

Husen Miftahudin • 17 July 2025 08:34

Huston: Harga minyak dunia naik pada perdagangan awal Kamis, membalikkan kerugian sesi sebelumnya, didukung oleh data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan dari konsumen minyak utama dunia dan tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan.
 
Mengutip Yahoo Finance, Kamis, 17 Juli 2025, harga minyak mentah Brent naik 27 sen, atau 0,39 persen, menjadi USD68,79 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 31 sen, atau 0,47 persen, menjadi USD66,69. Kedua harga acuan tersebut turun lebih dari 0,2 persen pada sesi sebelumnya.
 
Persediaan minyak mentah AS turun 3,9 juta barel menjadi 422,2 juta barel pekan lalu, menurut Badan Informasi Energi (EIA). Penurunan ini lebih tajam daripada perkiraan penurunan sebesar 552 ribu barel, yang menunjukkan aktivitas kilang yang lebih kuat, pasokan yang lebih ketat, dan peningkatan permintaan.
 
Namun, peningkatan persediaan bensin dan solar yang lebih besar dari yang diharapkan membatasi kenaikan harga.
 
Ringkasan ekonomi terbaru bank sentral AS, yang dirilis pada Rabu, menunjukkan peningkatan aktivitas dalam beberapa pekan terakhir. Namun, prospeknya netral hingga agak pesimis karena para pelaku bisnis melaporkan tarif impor yang lebih tinggi memberikan tekanan pada harga.
 

Baca juga: Trump Bakal Kenakan Tarif 10% untuk Negara-negara Kecil di Afrika dan Karibia


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Data ekonomi Tiongkok melambat

 
Data Tiongkok menunjukkan pertumbuhan melambat pada kuartal kedua, tetapi tidak separah yang dikhawatirkan sebelumnya. Sebagian karena adanya pembebanan di awal untuk mengalahkan tarif AS, meredakan kekhawatiran atas kondisi ekonomi negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia.
 
Data tersebut juga menunjukkan produksi minyak mentah Tiongkok pada periode Juni naik 8,5 persen dari tahun lalu, yang menyiratkan permintaan bahan bakar yang lebih kuat.
 
Presiden AS Donald Trump memberikan optimisme baru tentang prospek kesepakatan dengan Beijing terkait obat-obatan. Ia juga mengisyaratkan kesepakatan perdagangan dengan India sudah sangat dekat, sementara kesepakatan dengan Eropa juga mungkin tercapai.
 
Tarif perdagangan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global, dan pada gilirannya melemahkan permintaan bahan bakar, sehingga menekan harga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)