Pelayaran kapal tanker di laut lepas berisiko memicu tumpahan minyak. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 8 September 2025 16:01
Brussels: Para analis maritim memperingatkan bahwa armada bayangan kapal tanker minyak Rusia yang semakin banyak beroperasi di Laut Baltik berpotensi menimbulkan bencana lingkungan dengan kerugian hingga puluhan miliar dolar.
Menurut data firma analisis Windward yang dikutip penyiar Swedia SVT, setidaknya 17 kapal tanker berlayar dengan muatan penuh menggunakan bendera palsu di Laut Baltik pada Juni lalu.
Analis senior Windward, Michelle Wiese Bockmann, mengatakan hanya tinggal menunggu waktu sebelum terjadi tumpahan minyak besar.
“Kerugiannya bisa mencapai puluhan miliar dolar dan negara-negara pesisir kemungkinan akan menanggung biayanya,” ujarnya, dikutip Anadolu Agency, Senin, 8 September 2025.
Armada bayangan ini diperkirakan mencapai 600 kapal, tumbuh seiring tekanan sanksi Barat terhadap ekspor minyak Rusia. Banyak kapal tanker beroperasi tanpa asuransi atau sertifikat kelaikan resmi, bahkan ada yang tidak memiliki kewarganegaraan jelas.
Windward mengungkapkan, sejumlah kapal yang sempat dicabut registrasinya akibat sanksi kini kembali terdaftar menggunakan registrasi palsu yang dikelola perusahaan fiktif.
“Kami menemukan 11 register palsu yang dipakai perusahaan pelayaran Rusia. Itu hanyalah kertas-kertas tak berguna,” kata Bockmann.
Meski hukum internasional tidak secara langsung melarang operasi kapal-kapal tersebut, negara-negara pesisir bisa melakukan intervensi bila ada risiko nyata. Namun, Bockmann menekankan, masalah ini tidak bisa diselesaikan dalam semalam. (Kelvin Yurcel)
Baca juga: Pemerintah Federal Kerahkan Tim Tangani Tumpahan Minyak di Louisiana