CEO Tesla Elon Musk. Foto: Xinhua/Yang Lei.
Husen Miftahudin • 8 September 2025 16:55
Texas:
Tesla mengusulkan paket kompensasi senilai USD1 triliun untuk CEO Elon Musk yang berpotensi menjadikannya orang pertama dalam sejarah dengan kekayaan mencapai USD1 triliun.
Rencana ini bergantung pada pencapaian target kinerja dalam 10 tahun ke depan dan masih memerlukan persetujuan pemegang saham pada 6 November 2025.
Dalam usulan tersebut, Musk berhak menerima 423,7 juta saham tambahan atau setara 12 persen dari total saham Tesla apabila seluruh target kinerja berhasil dicapai.
Proses
vesting penuh tersebut hanya dapat terwujud jika Musk tetap memimpin Tesla selama 10 tahun tanpa jeda. Bentuk kompensasi ini sepenuhnya dalam saham Tesla, tanpa komponen tunai atau bonus tambahan.
Target kinerja
Dilansir dari
Times of India, Senin, 8 September 2025, target kinerja yang ditetapkan mencakup kenaikan kapitalisasi pasar Tesla dari USD1,1 triliun menjadi USD8,5 triliun, pengiriman kendaraan hingga 20 juta unit per tahun.
Selain itu, diperlukan juga pengoperasian satu juta unit robotaxi otonom, penerapan satu juta robot humanoid, serta peningkatan laba tahunan dari USD17 miliar menjadi USD400 miliar.
(CEO Tesla Elon Musk. Foto: Xinhua/Ding Ting)
Tantangan dan kontroversi
Namun, rencana ini menimbulkan sejumlah kontroversi. Pemegang saham khawatir terhadap risiko dilusi yang dapat menurunkan nilai kepemilikan mereka.
Selain itu, analis meragukan kelayakan target yang dinilai sangat ambisius mengingat tantangan teknologi dan ketatnya persaingan pasar.
Dari sisi hukum, paket kompensasi serupa pernah dibatalkan oleh pengadilan Delaware pada 2018, tetapi relokasi Tesla ke Texas dinilai dapat memperbesar peluang persetujuan kali ini.
Jika seluruh target tercapai,
Musk akan menguasai sekitar 29 persen saham Tesla dan menciptakan preseden baru dalam kompensasi eksekutif berbasis kinerja ekstrem. (
Muhammad Adyatma Damardjati)