Dua Warga Yahudi Tewas dalam Serangan di Sinagoga Inggris

Polisi di lokasi penikaman di Manchester, Inggris. Foto: PA Media

Dua Warga Yahudi Tewas dalam Serangan di Sinagoga Inggris

Muhammad Reyhansyah • 3 October 2025 09:37

London: Dua orang tewas pada Kamis, 2 Oktober 2025 ketika seorang pria menabrakkan mobil ke arah pejalan kaki lalu menikam seorang petugas keamanan di sebuah sinagoga di Manchester, Inggris, saat umat Yahudi memperingati Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi. 

Polisi menembak mati pelaku yang diidentifikasi sebagai warga negara Inggris keturunan Suriah, dan menangkap tiga orang lainnya dalam hitungan jam setelah serangan.

Kepolisian Manchester Raya (GMP) menyebut kedua korban merupakan anggota komunitas Yahudi setempat. Insiden ini segera dikategorikan sebagai serangan teroris, sementara empat orang lainnya dilaporkan mengalami luka serius. 

Tiga orang yang ditangkap terdiri dari dua pria berusia 30-an tahun dan seorang perempuan berusia 60-an, dengan tuduhan keterlibatan dalam persiapan serta penghasutan aksi terorisme.

Kronologi serangan

Mengutip dari Channel News Asia, Jumat, 3 Oktober 2025, kepolisian menerima laporan sekitar pukul 09.30 pagi waktu setempat bahwa sebuah mobil menabrak kerumunan di luar Sinagoga Heaton Park Hebrew Congregation, sebelum pengemudinya menyerang dengan pisau sambil mengenakan rompi yang menyerupai alat peledak. 

Kepala Kepolisian Stephen Watson mengonfirmasi bahwa dua anggota komunitas Yahudi meninggal dunia, sementara empat korban luka dirawat di rumah sakit.

“Pengemudi kendaraan tersebut kemudian terlihat menyerang orang dengan pisau saat mengenakan rompi bahan peledak palsu,” kata Watson. 

Ia menambahkan bahwa pelaku berhasil dilumpuhkan polisi hanya tujuh menit setelah panggilan darurat pertama. Polisi memuji respons cepat warga yang segera melaporkan insiden itu, sehingga pelaku tidak sempat masuk ke dalam sinagoga.

Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC Radio bahwa ia melihat polisi menembak pelaku setelah kecelakaan mobil. “Mereka memberinya beberapa peringatan, tapi dia tidak mendengarkan hingga akhirnya ditembak,” ujar Watson.


Reaksi Pemerintah Inggris dan Tokoh Yahudi

Serangan ini terjadi saat umat Yahudi di Manchester keluar dari sinagoga setelah sehari penuh berdoa dan berpuasa, tanpa akses telepon maupun internet. Aryeh Ehrentreu (56), seorang jamaah, mengatakan ia mendengar suara ambulans datang. 

“Kemudian petugas keamanan meminta kami menutup semua pintu sinagoga, jadi kami tahu telah terjadi serangan,” katanya kepada AFP, menyebut insiden ini “sangat mengkhawatirkan”.

Perdana Menteri Keir Starmer memotong keikutsertaannya dalam KTT Eropa di Denmark untuk memimpin rapat darurat di London. Dalam pernyataan televisi, ia berjanji meningkatkan pengamanan di seluruh sinagoga Inggris. 

“Saya akan melakukan segala upaya untuk menjamin keamanan yang Anda berhak dapatkan,” katanya. Ia menegaskan antisemitisme bukan hal baru, tetapi kini kembali meningkat dan harus dilawan.

Raja Charles III dan Ratu Camilla menyatakan keterkejutan dan kesedihan mendalam atas peristiwa tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam serangan yang disebutnya sebagai tindakan “barbar”. 

“Israel berduka bersama komunitas Yahudi di Inggris,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan bahwa rumah ibadah adalah tempat suci. “Menyerang sinagoga saat Yom Kippur adalah tindakan yang sangat keji,” katanya.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar menuding otoritas Inggris gagal menekan “antisemitisme dan penghasutan anti-Israel yang merajalela”. Serangan ini juga terjadi hanya beberapa hari menjelang peringatan dua tahun serangan 7 Oktober 2023 di Israel, yang sempat memicu ketegangan politik antara London dan Tel Aviv.

Manchester, kota dengan sejarah industri panjang sekaligus markas dua klub Liga Premier, memiliki salah satu komunitas Yahudi terbesar di Inggris dengan populasi lebih dari 28.000 jiwa pada 2021. Kota ini sebelumnya juga pernah menjadi sasaran serangan teror, termasuk pada 2017 ketika seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan 22 orang di konser Ariana Grande.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)