(Kiri ke kanan) Istri mendiang Lee Kun-hee, Hong Ra?hee; Pimpinan Samsung Group Lee Jae-yong; Lee Boo?jin; dan Lee Seo?hyun. Foto: Korea Economic Daily
Riza Aslam Khaeron • 25 July 2025 18:10
Jakarta: Samsung dikenal luas sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, yang produknya menjangkau hampir setiap rumah tangga modern, dari ponsel pintar hingga peralatan rumah tangga dan semikonduktor. Meski demikian, tidak semua orang mengetahui siapa sosok atau entitas yang berada di balik raksasa bisnis asal Korea Selatan ini.
Pertanyaan mengenai siapa pemilik Samsung sering kali muncul seiring dengan dominasi merek ini di pasar global serta pengaruhnya yang sangat besar terhadap perekonomian Korea Selatan.
Berikut ulasan lengkapnya:
Lee Byung-chull wafat pada 1987 dan tongkat kepemimpinan beralih ke anaknya, Lee Kun-hee. Di bawah kepemimpinan Lee Kun-hee, Samsung mengalami transformasi besar-besaran, terutama di sektor elektronik. Ia dikenal dengan kebijakan new management, termasuk perombakan budaya kerja dan fokus pada kualitas produk.
Ia pernah berkata, "Ubah segalanya kecuali istri dan anak-anakmu," sebagai refleksi dari komitmennya dalam melakukan reformasi menyeluruh.
Meski Lee Kun-hee sempat terlibat beberapa skandal hukum, termasuk kasus suap dan penghindaran pajak, ia tetap menjadi tokoh kunci dalam kebangkitan Samsung sebagai raksasa teknologi global. Setelah mengalami serangan jantung pada 2014 dan wafat pada 2020, kepemimpinan dilanjutkan oleh putranya, Lee Jae-yong (Jay Y. Lee).
Lee Jae-yong telah menjabat sebagai Chairman Eksekutif Samsung sejak Oktober 2022. Meski sempat dipenjara karena tuduhan korupsi, ia tetap menjadi figur sentral dalam arah kebijakan perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, Samsung terus berinvestasi besar-besaran dalam sektor semikonduktor, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan jaringan 5G.
Dengan jaringan kepemilikan silang dan pengaruh yang luas, keluarga Lee mempertahankan kendali atas Samsung meskipun kepemilikan saham langsung mereka terbatas di beberapa unit utama seperti Samsung Electronics.
Baca Juga: Profil Baykar, Perusahaan Drone dari Turki yang Bakal Buka Pabrik di Indonesia |
Menariknya, hanya 19 dari anak perusahaan Samsung yang terdaftar di bursa saham Korea. Kepemilikan silang antar anak perusahaan menjadi kunci bagi keluarga Lee dalam mempertahankan kendali, meskipun secara individu mereka memiliki saham yang relatif kecil di beberapa unit utama seperti Samsung Electronics.
Selain keluarga Lee, pemerintah Korea Selatan juga terlibat dalam struktur kepemilikan. Lembaga Dana Pensiun Nasional Korea tercatat memiliki 8% saham di Samsung Electronics. Di sisi lain, investor asing seperti BlackRock—perusahaan manajemen aset asal New York—memegang saham signifikan dalam unit-unit Samsung.
Namun, karena struktur kepemilikan yang kompleks, keluarga Lee tetap memegang kendali atas keputusan penting perusahaan, termasuk strategi bisnis dan investasi.
Dengan kepemilikan yang tetap berada di tangan keluarga pendirinya, Samsung menjadi contoh khas chaebol Korea Selatan: perusahaan raksasa yang dikelola secara dinasti dan tetap relevan dalam skala global. Siapa pun yang bertanya siapa pemilik Samsung, jawabannya jelas: keluarga Lee, dengan Lee Jae-yong sebagai tokoh sentralnya saat ini.
Dikutip dari Korea Economic Daily, ahli waris mendiang Kepala Samsung Group Lee Kun-hee dikabarkan menjual saham mereka di Samsung Electronics Co dan sejumlah afiliasi Samsung lainnya senilai total sekitar 2,8 triliun won (Rp33,1 triliun, kurs 1 won=Rp11,8) untuk menutupi sebagian dari pajak warisan lebih dari 12 triliun won (Rp142 triliun), menurut sumber di industri perbankan investasi. Nilai yang menjadi rekor tersendiri.
Istri mendiang Lee, Hong Ra?hee, serta dua putri mereka, Lee Boo?jin dan Lee Seo?hyun, disebut sempat menjajaki minat institusi finansial terhadap saham mereka di sejumlah afiliasi Samsung. Penawaran tersebut mencakup saham Samsung Electronics senilai 2,2 triliun won (Rp 26 triliun) dan gabungan saham Samsung Life Insurance, Samsung SDS Co, serta Samsung C&T Corp senilai 558,6 miliar won (Rp6,6 triliun), yang ditawarkan setelah pasar ditutup pada Rabu.
Hong disebut akan menjual porsi terbesar, yakni 19.324.106 lembar saham di unit elektronik tersebut, disusul oleh sang putri kedua, Lee Seo?hyun (Ketua Samsung Welfare Foundation), dengan 8.103.854 saham, serta kakaknya, Lee Boo?jin (CEO Hotel Shilla), dengan 2.401.223 saham.
Seluruh saham ini mewakili 0,5% kepemilikan di Samsung Electronics.
Ahli waris dikabarkan berharap dapat menjual saham Samsung Electronics tersebut dengan diskon hingga 2% dari harga penutupan 73.600 won per saham.