Generasi Muda Didorong Jadi Motor Perubahan di Tengah Tantangan Zaman

Jakarta: Generasi muda harus menjadi motor perubahan bangsa di tengah tantangan zaman yang kian kompleks. Seruan itu disampaikan Pembina Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura) Oktasari Sabil dalam Kongres II Gemura yang digelar di Hotel Harris & Convention Kelapa Gading, Jakarta.

Kegiatan bertema “Digitalisasi dan Gerakan Muda: Membangun Paradigma Baru dalam Kepemimpinan Rakyat” itu menegaskan pentingnya kemandirian dan kepemimpinan generasi muda, termasuk dorongan agar urusan kepemudaan memiliki kementerian tersendiri yang terpisah dari olahraga.

“Gemura lahir dari keprihatinan atas menurunnya nilai nurani dalam kehidupan berbangsa. Karena itu, Gemura harus menjadi energi perubahan dan perbaikan,” ujar Oktasari dalam keterangannya, Selasa, 11 November 2025. Ia juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan kepemudaan agar pembinaan generasi muda lebih fokus dan berkelanjutan.

Ia turut mengapresiasi arah pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan visi Indonesia Emas 2045. Ia mengajak anak muda untuk berkontribusi dengan hati nurani dan semangat inovasi agar menjadi bagian dari transformasi bangsa.
 

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Ahmad Riza Patria yang turut hadir menilai tema kongres relevan dengan semangat penguasaan teknologi dan sains.

“Sains bukan hanya soal pertahanan, tapi juga industri dan pertanian,” ujarnya.

Kongres dihadiri berbagai tokoh nasional dan perwakilan kementerian, seperti Dr. Berliana Kartakusumah, Kemendagri, Kemenpora, dan BP2MI. Dukungan juga datang dari sejumlah kepala daerah dan pejabat nasional, termasuk Menteri BKKBN Wihaji.

Sebagai hasil kongres, Gemura menetapkan lima presidium transisi dan menyepakati perubahan nama menjadi Gerakan Muda untuk Rakyat (Gemura Baru) sebagai simbol pembaruan semangat dan arah gerakan menuju Indonesia Emas 2045.