Singapura kembali dinobatkan sebagai negara paling aman di Asia Tenggara. Foto: The Straits Times
Jakarta: Singapura kembali dinobatkan sebagai negara paling aman di Asia Tenggara sekaligus di dunia, berdasarkan The Global Safety Report 2025 yang dirilis oleh lembaga analisis asal Amerika Serikat, Gallup.
Laporan ini didasarkan pada survei berskala besar yang mengukur persepsi masyarakat terhadap tingkat keamanan di 144 negara dan wilayah sepanjang tahun 2024. Hasilnya menunjukkan bahwa 98% warga Singapura merasa aman berjalan sendirian pada malam hari, memperkuat posisi negara tersebut sebagai negara paling aman di dunia selama hampir dua dekade terakhir.
Dalam laporan tersebut, Gallup menampilkan peringkat negara-negara di Asia Tenggara berdasarkan tingkat rasa aman yang dirasakan warganya. Berikut hasil survei lengkapnya:
- Singapura – 98% (peringkat 1 dunia)
- Vietnam – 88% (peringkat 16 dunia)
- Indonesia – 83% (peringkat 25 dunia)
- Thailand – 70% (peringkat 65 dunia)
- Filipina – 64% (peringkat 85 dunia)
- Laos – 63% (peringkat 87 dunia)
- Kamboja – 62% (peringkat 92 dunia)
- Malaysia – 58% (peringkat 102 dunia)
- Myanmar – 41% (peringkat 136 dunia)
Catatan: Brunei Darussalam dan Timor-Leste tidak termasuk dalam laporan Gallup tahun 2025.
Sejak tahun 2006, Singapura selalu menempati posisi pertama secara global dalam indeks keamanan Gallup. Reputasi negara ini dibangun atas dasar penegakan hukum yang tegas, sistem sosial yang tertib, serta tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap aparat dan pemerintah.
Gallup mencatat bahwa masyarakat Singapura merasa aman berjalan sendirian kapan pun, termasuk saat malam hari. Fakta ini memperkuat citra Singapura sebagai tolok ukur global dalam keamanan publik dan ketertiban sosial.
Sementara itu, Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Sebanyak 83% responden di Indonesia menyatakan merasa aman, menempatkan Indonesia pada peringkat ke-25 dunia dan posisi ketiga di Asia Tenggara setelah Singapura dan Vietnam.
Peningkatan ini dianggap sebagai cerminan dari kepercayaan publik yang semakin kuat terhadap aparat keamanan, serta kemajuan dalam penegakan hukum, stabilitas sosial, dan tata kelola pemerintahan.
Sebaliknya, Malaysia dan Myanmar mengalami penurunan peringkat. Malaysia, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat keamanan tinggi di kawasan, kini berada di posisi ke-102 dunia. Hanya 58% warganya yang merasa aman.
Sementara itu, Myanmar menempati posisi terbawah di kawasan ASEAN, yaitu peringkat ke-136 dunia, dengan 41% responden merasa aman. Situasi ini dikaitkan dengan ketidakstabilan politik dan konflik internal yang masih berlangsung di negara tersebut.
Secara global, Gallup mencatat bahwa tingkat persepsi keamanan tertinggi berasal dari kawasan Asia Pasifik, Eropa Barat, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Amerika Utara. Laporan tersebut menegaskan bahwa rasa aman masyarakat sangat berkaitan erat dengan stabilitas politik, kemakmuran ekonomi, serta efektivitas pemerintahan dalam menjaga ketertiban umum.
Hasil
The Global Safety Report 2025 menunjukkan bahwa keamanan dan rasa aman bukan hanya bergantung pada aspek hukum, tetapi juga pada kepercayaan publik terhadap sistem dan pemerintahannya. Keberhasilan Singapura dan peningkatan Indonesia menjadi contoh bagaimana stabilitas sosial, transparansi, serta penegakan hukum yang tegas dapat memperkuat rasa aman masyarakat.
Dengan hasil ini, kawasan Asia Tenggara menunjukkan perkembangan positif dalam meningkatkan keamanan publik, sekaligus memberikan gambaran bahwa rasa aman merupakan fondasi penting bagi kemajuan sosial dan ekonomi di masa depan.
(Keysa Qanita)