Pakistan Serukan Kembali Pengungsi Afghanistan untuk Tinggalkan Wilayahnya

Dalam beberapa dekade terakhir, jutaan warga Afghanistan mengungsi ke Pakistan untuk menghindari perang yang terus berulang. (Anadolu Agency)

Pakistan Serukan Kembali Pengungsi Afghanistan untuk Tinggalkan Wilayahnya

Willy Haryono • 2 August 2025 18:50

Quetta: Pemerintah Pakistan kembali mengeluarkan seruan bagi para pengungsi asal Afghanistan untuk meninggalkan wilayah barat daya negara itu, mendorong ribuan orang untuk bergerak menuju perbatasan, demikian disampaikan sejumlah pejabat pada Jumat, 1 Agustus.

Dalam beberapa dekade terakhir, jutaan warga Afghanistan mengungsi ke Pakistan untuk menghindari perang yang terus berulang. Arus pengungsi semakin deras setelah Taliban kembali berkuasa pada 2021.

Mengutip dari Gulf Today, Sabtu, 2 Agustus 2025, kebijakan deportasi yang pertama kali diluncurkan pada 2023 kembali diperkuat pada April lalu, ketika pemerintah Pakistan mencabut ratusan ribu izin tinggal bagi warga Afghanistan.

Pakistan juga mengancam akan menangkap siapa pun yang tidak meninggalkan negara tersebut secara sukarela.

“Kami telah menerima instruksi dari Kementerian Dalam Negeri untuk meluncurkan kembali program repatriasi bagi seluruh warga Afghanistan... secara tertib dan bermartabat,” kata Mehar Ullah, pejabat tinggi pemerintah di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan yang berbatasan langsung dengan Afghanistan.

Ribuan Warga Menuju Perbatasan

Menurut Habib Bingalzai, pejabat pemerintah di kota perbatasan Chaman, pada Jumat terdapat sekitar 4.000 hingga 5.000 orang yang menunggu untuk kembali ke Afghanistan.

Kepala Kantor Registrasi Pengungsi di Provinsi Kandahar, Afghanistan, Abdul Latif Hakimi, juga mengonfirmasi adanya peningkatan jumlah warga yang kembali dari Pakistan pada hari yang sama.

Sejak 2023, lebih dari satu juta pengungsi Afghanistan telah meninggalkan Pakistan. Dari jumlah tersebut, lebih dari 200.000 orang kembali sejak April tahun ini.

Dukungan Publik Menguat

Kampanye deportasi menyasar lebih dari 800.000 warga Afghanistan yang sebelumnya hanya memiliki izin tinggal sementara, sebagian di antaranya bahkan lahir di Pakistan atau telah tinggal di sana selama puluhan tahun.

Namun, seiring memburuknya kondisi keamanan dan ekonomi domestik, semakin banyak warga Pakistan yang merasa lelah menjadi tuan rumah pengungsi, dan dukungan terhadap kebijakan deportasi pun meluas.

Pasukan keamanan Pakistan menghadapi tekanan besar di wilayah perbatasan dengan Afghanistan, terutama di tengah konflik dengan kelompok separatis di Balochistan, serta serangan dari Taliban Pakistan (TTP) dan afiliasinya di bagian barat laut.

Tahun lalu, Pakistan mencatat jumlah korban tewas akibat serangan tertinggi dalam satu dekade terakhir. Pemerintah sering menuduh warga Afghanistan terlibat dalam serangan tersebut.

Iran juga menerapkan kampanye deportasi besar-besaran terhadap pengungsi Afghanistan, dengan lebih dari 1,5 juta orang telah dikembalikan ke Afghanistan sepanjang dua tahun terakhir.

Baca juga:  Pakistan Dituduh Ingin Usir Semua Pengungsi Afghanistan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)