Tangkapan layar video rekaman kamera CCTV di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Daviq Umar Al Faruq • 7 February 2025 13:21
Malang: Aksi percobaan perampokan yang diduga melibatkan warga negara asing (WNA) terjadi di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Peristiwa ini sempat terekam kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian, dan videonya viral di media sosial.
Video tersebut awalnya diunggah oleh akun Instagram, @malangraya_info. Dalam video tersebut terlihat ada tiga orang terduga pelaku yang tengah berupaya melarikan diri menggunakan mobil berwarna hitam usai melakukan aksi percobaan perampokan.
"Sebuah rekaman CCTV yang dikirim melalui DM Instagram kepada redaksi memperlihatkan aksi percobaan perampokan di Jl. Dahlia, RT 05/RW 01, Putat Lor, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Aksi tersebut terjadi pada hari Kamis (6/2/25), sekitar pukul 14:52 WIB," tulis keterangan dalam unggahan @malangraya_info tersebut.
Dalam keterangannya, ketiga terduga pelaku itu memulai aksinya dengan berpura-pura membeli telur puyuh dari seorang penjual di lokasi kejadian. Saat penjual sedang mengambil uang kembalian di rumahnya, korban dibuntuti dari belakang.
"Dalam rekaman tersebut, terlihat dua orang pelaku masuk ke dalam rumah korban, sementara satu pelaku tetap berada di dalam mobil.
Ketika aksi kedua pelaku terdeteksi oleh pemilik rumah dan warga sekitar, pelaku yang berada di mobil segera keluar, mengambil batu, dan melakukan perlawanan. Namun, sebelum situasi sempat memburuk, ketiga pelaku langsung masuk kembali ke mobil dan kabur dari tempat kejadian," tulis keterangan dalam unggahan itu.
Saat dikonfirmasi, Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, mengatakan polisi saat ini tengah menyelidiki kasus percobaan pencurian dengan kekerasan itu. Kejadian ini diduga melibatkan warga negara asing (WNA).
"Begitu menerima adanya laporan dugaan perampokan, tim Reskrim Polsek Gondanglegi langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari korban serta saksi," katanya, Jumat 7 Februari 2025.
Dadang menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan awal, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 6 Februari 2025 sekitar pukul 15.00 WIB. Korban, Pitoyo, seorang pedagang telur puyuh, didatangi oleh empat pria tak dikenal yang berpura-pura menjadi pembeli.
Salah satu pelaku masuk ke dalam rumah korban dengan alasan ingin menukar uang. Saat korban mengambil uang kembalian di dalam kamar, pelaku justru berusaha mengambil uang tunai sebesar Rp8 juta yang disimpan di kasur.
Korban yang menyadari aksinya langsung berusaha merebut kembali tas milik pelaku yang berisi uangnya. Teriakan korban membuat para pelaku panik dan melarikan diri menggunakan mobil Toyota Avanza hitam.
"Terduga pelaku sempat melempar batu ke arah korban sebelum kabur meninggalkan lokasi," jelasnya.
Dalam olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti yang diduga milik pelaku. Di antaranya sebuah tas hitam berisi uang dalam berbagai mata uang asing, seperti rupiah, dolar Amerika, dolar Australia, dolar Singapura, rupee Pakistan, dan riyal Arab Saudi.
Selain itu, polisi juga menemukan sebuah ponsel, dompet hitam, satu sepatu hitam merk Bounder 2.0 (hanya sebelah kanan), serta beberapa benda yang diduga digunakan dalam aksi kejahatan, seperti pecahan batu paving dan balok kayu sepanjang 145 sentimeter.
"Kami menemukan beberapa barang bukti yang mengarah pada dugaan bahwa pelaku merupakan warga negara asing. Mereka juga sempat berbicara menggunakan bahasa asing saat berkomunikasi dengan korban," ungkapnya.
Dadang menambahkan, saat ini polisi tengah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk memastikan identitas dan status keimigrasian mereka. Polres Malang terus melakukan penyelidikan guna mengidentifikasi dan menangkap para pelaku.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus kejahatan serupa yang menyasar pemilik usaha kecil dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.
"Penyelidikan masih berlangsung dan tim kami sedang memburu para pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang. Kami meminta masyarakat tetap tenang dan selalu meningkatkan kewaspadaan," tegasnya.