Restoran cepat saji McDonald's. Foto: Istimewa.
Husen Miftahudin • 12 February 2025 14:24
Jakarta: Raksasa makanan cepat saji, McDonald's, mengalami penurunan penjualan di Amerika Serikat (AS) pada kuartal keempat 2024, yang diakibatkan oleh dampak buruk dari wabah E. coli yang melanda bisnis domestik mereka tahun lalu.
Penjualan di toko
McDonald's AS yang sudah ada (
same-store sales) turun 1,4 persen dalam tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember 2024. Penurunan ini disebabkan oleh pelanggan yang mengurangi pengeluaran per kunjungan, serta melambatnya laju kenaikan harga di restoran-restoran.
"Pendapatan dan laba bersih disesuaikan per saham perusahaan pada kuartal keempat berada di bawah ekspektasi analis, Beberapa investor telah mengkhawatirkan penurunan yang lebih tajam, dan optimis tentang pemulihan perusahaan di banyak pasar internasional," tulis laporan
English News, seperti dikutip Rabu, 12 Februari 2025.
(Gerai McDonald's di Amerika Serikat. Foto: Freepik)
Optimis rencana ekspansi global
Meskipun penjualan di AS terpuruk, McDonald's masih optimis dengan rencana ekspansi global mereka. Perusahaan tersebut berencana membuka 2.200 restoran baru di seluruh dunia pada 2025, sedikit lebih banyak dibandingkan dengan proyeksi tahun lalu. Sekitar 600 lokasi baru akan berada di AS.
Penurunan penjualan McDonald's di
AS menunjukkan dampak wabah E. coli tahun lalu masih terasa hingga akhir 2024. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan untuk terus menjaga kualitas dan keamanan produk mereka.
Namun, dengan rencana ekspansi yang ambisius, McDonald's tampaknya yakin dapat kembali bangkit dan meraih kembali kepercayaan pelanggan di seluruh dunia. (
Laura Oktaviani Sibarani)