Teror Terhadap Jurnalis Dinilai Semakin Serius

Ilustrasi. Medcom

Teror Terhadap Jurnalis Dinilai Semakin Serius

Yakub Pryatama Wijayaatmaja • 23 March 2025 19:14

Jakarta: Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Nany Afrida, menegaskan teror terhadap jurnalis semakin serius dari hari ke hari. AJI terus mendapatkan laporan kekerasan, bahkan ancaman terhadap jurnalis di seluruh Indonesia. 

Nany menjelaskan pada 2025, ada 22 kasus teror maupun intimidasi terhadap jurnalis. Termasuk, dua teror terbaru yang dialami Kantor Tempo dan redaksinya. 

“Jadi saya mengingatkan bahwa ini rangkaian teror terhadap jurnalis, bukan hanya ke Tempo. Seperti terhadap wartawan senior di Papua dari Tabloid Jubi yang diteror sejak Oktober namun kasusnya belum selesai hingga sekarang,” terang Nany dalam Konferensi Pers secara daring sikap Komite Keselamatan Jurnalis terhadap Teror Tempo, Minggu, 23 Maret 2025.

Sepanjang tiga tahun terakhir, AJI mendapatkan 100 kasus lebih kekerasan laporan. Tetapi, tidak semua laporan diteruskan ke polisi. Hanya 16 kasus yang dilaporkan ke polisi. 

Tak dinyana, hanya dua kasus yang selesai secara inkrah dan masuk ke tindak pidana ringan. Dia menyebut bukti tersebut memperlihatkan polisi tak menganggap laporan ancaman terhadap jurnalis sebuah hal yang serius. 
 

Baca Juga: 

PWI Desak Polisi Usut Tuntas Pelaku Teror terhadap Tempo


Pada 2023, ada 89 kasus dan yang dilaporkan ke polisi hanya 16 kasus teror, serta intimidasi terhadap jurnalis. Hasilnya, tidak ada laporan yang dilanjutkan kepolisian. 

Pada 2024, ada 73 kasus yang dilaporkan ke AJI, dan puluhan kasus dilaporkan ke polisi. Namun, hanya ada satu laporan yang inkrah dan hanya dianggap tindak pidana ringan untuk kasus tersebut. 

Nany menilai meski telah lapor polisi, teror dan ancaman yang didapatkan jurnalis belum tentu akan diselesaikan aparat penegak hukum. Dia menyesalkan pelaku kekerasan terhadap jurnalis tak mendapatkan hukuman yang setimpal. Apalagi, fakta di lapangan membuat para korban memilih untuk tak lapor ke polisi karena punya anggapan polisi tak akan sanggup menyelesaikan kasus tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)