7 Kesalahan Gen Z dalam Mengelola Keuangan dan Cara Menghindarinya

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

7 Kesalahan Gen Z dalam Mengelola Keuangan dan Cara Menghindarinya

Eko Nordiansyah • 20 March 2025 22:59

Jakarta: Generasi Z seringkali dihadapkan pada tantangan keuangan yang unik. Dengan tekanan inflasi dan gaya hidup yang dipengaruhi media sosial, banyak dari mereka terjebak dalam kesalahan finansial yang dapat berdampak buruk.

Dilansir laman Yahoo Finance, berikut adalah tujuh kesalahan terburuk yang sering dilakukan Generasi Z dalam mengelola keuangan, serta cara menghindarinya:

1. Terlalu fokus pada gaya hidup di media sosial

Generasi Z sering kali terjebak dalam tren gaya hidup mewah yang dipamerkan di media sosial. Menghabiskan uang untuk barang-barang mewah atau mengikuti tren hanya untuk membuat orang lain terkesan dapat menyebabkan stres keuangan mereka. Sebaiknya, fokuslah pada tujuan keuangan jangka panjang seperti investasi, membangun dana darurat, atau menabung untuk masa pensiun.

2. Tidak membangun dana darurat

Banyak Generasi Z mengabaikan pentingnya memiliki dana darurat. Padahal, hidup penuh dengan ketidakpastian, dan dana darurat dapat menjadi penyelamat saat terjadi hal-hal tak terduga. Mulailah menabung secara rutin dan pertimbangkan untuk menyimpan dana tersebut di rekening tabungan dengan imbal hasil tinggi agar uang Anda bisa bekerja lebih efektif.

3. Terjebak dalam skema paylater

Skema beli sekarang, bayar nanti (BNPL) atau paylater memang menarik karena memungkinkan pembelian tanpa harus membayar langsung. Namun, skema ini dapat membuat seseorang kecanduan belanja dan menumpuk utang. Hindari penggunaan BNPL dan gunakan hanya uang tunai atau kartu debit untuk membeli barang yang benar-benar dibutuhkan.
 
Baca juga: 

Begini Cara Gen Z Mengatur Keuangan



(Ilustrasi Generasi Z. Foto: Freepik)

4. Memperlakukan kartu kredit seperti uang gratis

Kartu kredit bisa menjadi alat yang berguna jika digunakan dengan bijak. Namun, banyak Generasi Z menggunakan kartu kredit secara sembarangan untuk pengeluaran yang tidak perlu, yang dapat merusak skor kredit dan masa depan finansial. Gunakan kartu kredit secara strategis, jaga pemakaian tetap rendah, dan lunasi tagihan secara penuh setiap bulan.

5. Takut kehilangan uang dalam investasi

Banyak Generasi Z menghindari investasi karena takut kehilangan uang atau merasa investasi terlalu rumit. Padahal, investasi adalah cara efektif untuk membangun kekayaan jangka panjang. Mulailah dengan investasi sederhana seperti reksa dana indeks atau ETF, dan biarkan uang Anda berkembang seiring waktu.

6. Membiarkan emosi mengendalikan keputusan investasi

Ketika berinvestasi, Generasi Z sering kali membiarkan emosi mengambil alih keputusan mereka, terutama saat pasar sedang tidak stabil. Hal ini dapat menyebabkan keputusan investasi yang buruk. Hindari investasi emosional dengan fokus pada strategi jangka panjang dan menggunakan metode dollar-cost averaging untuk mengurangi risiko.

7. Menunda menabung untuk masa pensiun

Banyak Generasi Z berpikir bahwa masa pensiun masih jauh, sehingga mereka menunda menabung. Padahal, semakin dini Anda mulai menabung untuk pensiun, semakin besar manfaat yang bisa Anda dapatkan dari bunga majemuk. Mulailah menabung untuk pensiun sedini mungkin, bahkan jika jumlahnya kecil, karena waktu adalah aset terpenting dalam membangun kekayaan.

Generasi Z memiliki potensi besar untuk mencapai stabilitas finansial jika mereka dapat menghindari kesalahan-kesalahan umum dalam mengelola keuangan. Dengan fokus pada tujuan jangka panjang, menghindari utang, dan memulai investasi serta menabung sedini mungkin, Generasi Z dapat membangun masa depan finansial yang lebih cerah. (Avifa Aulya Utami Dinata)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)