Ilustrasi. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan
Fajri Fatmawati • 14 April 2025 13:15
Banda Aceh: Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Aceh kembali mencatat defisit sebesar USD 19,22 juta pada Februari 2025. Kondisi ini disebabkan oleh nilai impor yang masih jauh lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor daerah tersebut selama periode yang sama.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, total nilai impor yang masuk ke Aceh pada Februari 2025 mencapai USD 73,16 juta. Sementara itu, nilai ekspor yang berhasil dibukukan hanya sebesar USD 53,94 juta. Selisih antara kedua angka inilah yang menyebabkan terjadinya defisit perdagangan.
"Perbedaan nilai ini menunjukkan Aceh masih sangat bergantung pada pasokan dari luar negeri, terutama di sektor energi dan bahan baku industri," kata Fungsional Madya BPS Aceh, Oriza Santifa, Senin, 14 April 2025.
Meskipun nilai impor pada Februari lebih tinggi dari ekspor, Oriza mencatat adanya sedikit perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya. "Nilai impor Provinsi Aceh pada Februari 2025 sebesar USD 73,16 juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar 3,51 persen dibandingkan impor Januari 2025," ujarnya.
Oriza menerangkan, Amerika Serikat tercatat sebagai negara asal impor terbesar bagi Aceh pada Februari 2025, dengan nilai mencapai USD 30,34 juta. Komoditas gas mendominasi impor dari negara tersebut. Selain itu, Aceh juga mengimpor bahan kimia anorganik dalam jumlah signifikan senilai USD 8,90 juta, serta pupuk sebesar USD 5,29 juta dari berbagai negara.
"Di sisi lain, kinerja ekspor Aceh justru menunjukkan tren positif pada Februari 2025. Nilai ekspor sebesar USD 53,94 juta tersebut mengalami kenaikan 6,08 persen dibandingkan bulan Januari 2025. Peningkatan ini didorong terutama oleh ekspor komoditas andalan Aceh, yakni batu bara," ungkap Oriza.
Oriza merinci bahwa ekspor batu bara menyumbang nilai terbesar, mencapai USD 32,36 juta, dengan seluruhnya dikirim ke India. "Secara keseluruhan, batu bara menyumbang 62,71 persen dari total ekspor Aceh pada Februari. Komoditas lainnya yang juga diekspor antara lain kopi, berbagai produk kimia, dan komoditas lainnya," jelasnya.