Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 21 June 2025 19:02
Islamabad: Pemerintah Pakistan mengumumkan bahwa mereka secara resmi merekomendasikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2026. Usulan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas apa yang disebut sebagai intervensi diplomatiknya yang “tegas” dalam meredakan ketegangan antara Pakistan dan India baru-baru ini.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Sabtu,21 Juni 2025, Pakistan menyatakan bahwa langkah Trump telah membantu meredam eskalasi konflik antara dua negara bersenjata nuklir tersebut, sekaligus mencegah potensi bencana yang bisa berdampak luas bagi jutaan penduduk di kawasan Asia Selatan dan sekitarnya.
"Di tengah gejolak kawasan yang meningkat, Presiden Trump menunjukkan pandangan strategis yang tajam dan kepemimpinan kenegaraan yang luar biasa melalui pendekatan diplomasi aktif dengan Islamabad dan New Delhi, yang berhasil menurunkan ketegangan secara signifikan," bunyi pernyataan tersebut.
"Intervensi ini menjadi bukti nyata perannya sebagai pendamai sejati dan komitmennya terhadap penyelesaian konflik melalui dialog,” sambungnya.
Dalam puncak ketegangan antara India dan Pakistan bulan lalu—yang dipicu serangan 22 April di wilayah Kashmir yang dikelola India—Trump mengumumkan pada 10 Mei bahwa AS telah memediasi gencatan senjata. Ia mengklaim berhasil mencegah potensi perang nuklir melalui diplomasi langsung dan pendekatan ekonomi dengan kedua negara Asia Selatan tersebut.
Pengumuman terbaru ini disampaikan tak lama setelah pertemuan antara Trump dan Panglima Militer Pakistan Jenderal Asim Munir di Gedung Putih pada Rabu lalu.
Pakistan juga menyatakan “menghargai dan mengagumi secara mendalam” niat tulus Trump untuk membantu menyelesaikan sengketa jangka panjang antara India dan Pakistan terkait wilayah Jammu dan Kashmir.
“Perdamaian abadi di Asia Selatan tidak akan tercapai tanpa pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Jammu dan Kashmir,” tegas pernyataan itu.
Namun, dalam percakapan telepon yang dilakukan di hari yang sama, Perdana Menteri India Narendra Modi menegaskan bahwa India tidak akan menerima mediasi pihak ketiga dalam urusan bilateralnya dengan Pakistan.
Baca juga: India Sebut Tak Ada Mediasi AS dalam Gencatan Senjata dengan Pakistan