Tertekan Berhari-hari, Harga Minyak Mulai Merangkak Naik

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Tertekan Berhari-hari, Harga Minyak Mulai Merangkak Naik

Eko Nordiansyah • 7 August 2025 08:36

Houston: Harga minyak naik pada Rabu, 7 Agustus 2025 pulih dari level terendah lima minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya. Kenaikan minyak dunia karena prospek sanksi AS yang lebih ketat terhadap pembeli minyak Rusia memberikan sedikit dukungan.

Mengutip Investing.com, Kamis, 7 Agustus 2025, harga minyak Brent berjangka untuk Oktober naik 1,5 persen menjadi USD68,67 per barel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate berjangka naik 1,6 persen menjadi USD66,18 per barel.

Sanksi minyak Rusia menjadi fokus

Presiden AS Donald Trump pada Selasa melanjutkan ancamannya untuk menaikkan tarif perdagangan terhadap India, atas pembelian minyak Rusia yang berkelanjutan oleh New Delhi.

Trump mengatakan ia akan mengenakan tarif tambahan terhadap India minggu ini, setelah minggu lalu mengenakan tarif timbal balik sebesar 25 persen. Presiden AS mengecam pembelian minyak Rusia yang berkelanjutan oleh New Delhi, yang ia klaim mendanai perang Rusia dengan Ukraina.
 
Baca juga:

Indonesia Negosiasi Ulang Demi Turunkan Tarif Impor AS



(Ilustrasi. Foto: Unplash)

India telah menolak kritik Trump, dengan laporan yang menunjukkan New Delhi akan terus membeli minyak Rusia dalam waktu dekat. India sangat bergantung pada impor minyak, mengirimkan sekitar 80 persen dari kebutuhan minyak mentahnya.

"Jika India berhenti membeli minyak Rusia di tengah ancaman tarif, kami yakin pasar akan mampu mengatasi hilangnya pasokan ini. Hal ini akan menghapus surplus yang kami perkirakan di pasar hingga akhir tahun ini dan sebagian besar tahun 2026. Hal ini akan memberikan sedikit kenaikan harga, tetapi masih dapat dikelola," kata analis di ING dalam sebuah catatan.

"Risiko yang lebih besar adalah jika pembeli lain juga mulai menghindari minyak Rusia. Hal ini mengharuskan OPEC untuk memanfaatkan kapasitas produksi cadangannya dengan cepat dan agresif guna menyeimbangkan pasar. Hal ini dapat menghasilkan kenaikan harga yang signifikan lebih lanjut," lanjut ING.

"Kita akan mendapatkan kejelasan lebih lanjut akhir pekan ini, dengan tenggat waktu yang diberikan Presiden Trump kepada Rusia untuk mencapai kesepakatan dengan Ukraina pada hari Jumat. Ada delegasi AS yang mengunjungi Rusia minggu ini. Laporan menyebutkan bahwa Presiden Putin mungkin bersedia menawarkan beberapa konsesi, seperti gencatan senjata udara, untuk menghindari sanksi yang lebih ketat dan tarif sekunder," tulis ING.

Harga minyak juga didorong oleh data API yang menunjukkan penurunan persediaan minyak AS yang jauh lebih besar dari perkiraan minggu lalu, yaitu 4,2 juta barel, dibandingkan ekspektasi penurunan 1,8 juta barel.

Kekhawatiran kelebihan pasokan dan lemahnya permintaan


Namun, meskipun mengalami kenaikan pada hari Rabu, harga minyak telah mengalami penurunan tajam dalam beberapa sesi terakhir. Penurunan harga minyak mentah terjadi setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 547 ribu barel per hari pada bulan September.

Serangkaian data ekonomi yang lemah dari AS dan Tiongkok, yang dirilis minggu lalu, juga memicu kekhawatiran akan pertumbuhan yang lambat dan permintaan yang melambat di negara-negara konsumen minyak terbesar dunia.

Namun, kenaikan harga minyak terbatas, sementara pemulihannya juga tampak rapuh di tengah kekhawatiran yang berkelanjutan atas peningkatan produksi OPEC+ dan melemahnya permintaan global.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)