Lokasi runtuhnya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo. MI
Media Indonesia • 30 September 2025 13:01
Sidoarjo: RSUD Notopuro Sidoarjo menangani total 40 santri korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny dengan berbagai tingkat keparahan luka. Dari jumlah tersebut, sebanyak 29 pasien telah diperbolehkan pulang, sembilan orang masih dirawat, dan satu pasien lainnya menjalani observasi lebih lanjut.
Direktur RSUD Notopuro Sidoarjo, dr Atok Irawan, mengungkapkan salah satu pasien harus menjalani tindakan amputasi di lokasi kejadian. Tindakan darurat ini dilakukan karena kondisi luka yang sangat berat dan membahayakan nyawa korban.
"Evakuasi dilakukan cepat di TKP. Tim ortopedi dan anestesi kami lakukan amputasi lengan kiri karena korban terjepit reruntuhan bangunan," kata dr Atok di Sidoarjo pada Selasa, 30 September 2025.
Salah satu korban meninggal bernama Muhammad Soleh merupakan salah satu korban dengan kondisi paling parah yang sempat mengalami himpitan di bagian bawah tubuh. Korban tersebut sempat mendapatkan perawatan intensif sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Saat itu kondisi darurat. Kami kirim tim bedah dan ortopedi ke lokasi. Amputasi dilakukan malam hari karena situasi tidak memungkinkan menunggu rujukan atau keluarga," jelas dr Atok.
Baca: Ini Identitas 3 Santri Korban Meninggal Ambruknya Musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo |